Sejak tahun 1966 hingga 1977, fungsi ondel-ondel diubah oleh Ali Sadikin, Gubernur Jakarta. Penggunaannya kemudian diubah sebagai simbol Ibu Kota. Wayang Betawi ini sejak saat itu tidak ada lagi tradisi atau ritual pawai keliling desa, melainkan digunakan sebagai perayaan yang meriah.
Saat ini ondel-ondel digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, pada prosesi untuk upacara sunat atau pernikahan. Selain itu pertunjukkan ondel-ondel akan diiringi musik tanjidor atau gambang kromong.
Penulis: Fajar Ramadhan