Suara.com - Pandemi Covid-19 menjadi waktu yang sangat berat bagi banyak orang terutama seorang ibu, akibat banyaknya peran yang harus mereka lakukan.
Peran tersebut mulai dari menjadi seorang ibu, istri, karyawan atau pengusaha, hingga menjadi guru bagi anak-anak mereka di rumah.
Banyaknya kegiatan yang harus dilakukan ibu, terkadang membuat mereka menjadi tertekan. Padahal kelelahan seorang ibu bisa berdampak sangat buruk bagi dirinya dan sekitar.
Berdasarkan webinar bersama BaBe mengenai Peran Ibu di Tahun 2021 yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, Psikologi dari TigaGenerasi Putu Andani mengatakan kondisi pikiran yang tertekan akan membuat seorang ibu menjadi tidak bergairah dalam melakukan berbagai hal.
Baca Juga: Studi: Pola Makan Ibu Menyusui Bisa Berpengaruh pada Mikroba Usus Anak
Kondisi itulah yang disebut burnout. Burnout merupakan istilah gangguan pada mental seseorang yang membuatnya tidak memilki gairah terhadap apa yang dikerjakannya.
Putu mengatakan, saat seseorang mengalami burnout, itu berarti ia berada di antara stres dan depresi. Biasanya orang yang mengalami burnout akan menjalankan pekerjaan sesuai dengan tuntutan bukan karena keinginan dan rasa sukanya.
"Misalnya seorang ibu akan merasa ia menjalankan tugasnya seperti memberi makan anak, mengajarkan sekolah karena tuntutan, bukan karena memiliki ikatan dengan anak tersebut," kata Putu.
Kisah tersebut yang coba dibagikan oleh seorang momprenur Zhafira Loebis. Dalam acara serupa, Zhafira bercerita bagaimana pandemi sempat membuatnya bingung hingga mengalami burnout.
Ia bercerita terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah mencoba memahami keadaan.
Baca Juga: Kubur Selingkuhan di Pinggir Tol, Hendra Cuma Hamili Tapi Ogah jadi Suami
Menurut pengalamannya, seorang ibu kerap merasa gagal. Namun, di masa pandemi sperti saat ini, Zhafira mengatakan kegagalan bisa terjadi memang karena kondisi yang sedang serba sulit.
Selanjutnya adalah ibu harus bisa mengatur rutinitas dengan baik. Perubahan yang terjadi karena pandemi akan membuat seseorang merasa kaget dan sulit untuk beradaptasi.
Untuk itu, ia menyarankan ibu harus bisa mengatur waktu dan rutinitas dengan baik beradasarkan perannya. Mereka harus memahami kapa waktu menjadi seorang ibu untuk anak, istri untuk suami, atau menjadi pekerja dan lain-lain.
Seorang Ibu juga bisa mencari berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu untuk menghilangkan rasa tertekan.
"Mulai cari kegiatan yang dapat mengisi waktu luang, atau kita bisa cerita dan sharing sama ibu-ibu lainnya, jadi bisa berbagi pengalaman," ucap Zhafira.
Selain itu, istirahat juga sangat diperlukan saat mengalami kondisi burnout, hal itu dapat membuat pikiran mendapatkan istirahat. Setelah cukup tenang, evaluasi apa yang harus diperbaiki. (Penulis: Fajar Ramadhan)