Suara.com - Pandemi virus corona rupanya berhasil memunculkan berbagai peluang bisnis baru. Di Inggris, seorang wanita bernama Nikki Belton membuka bisnis bersih-bersih rumah tanpa busana.
Nikki memiliki sebuah perusahaan yang dinamai The Naked Cleaning Company. Perusahaan itu menawarkan jasa bersih-bersih sambil memakai lingerie, topless, hingga tanpa busana.
Menyadur The Sun, pelanggan Nikki perlu membayar 75-95 poundsterling (Rp 1,4 hingga 1,8 juta) untuk jasa bersih-bersih tersebut. Meski tanpa busana, mereka akan tetap memakai sarung tangan karet dan masker.
Karyawan The Naked Cleaning Company juga akan menjaga jarak paling tidak 2 meter dari klien. Sementara, Nikki berpendapat bahwa bersih-bersih tanpa busana dapat mengurangi jumlah virus yang menempel di baju.
Meski begitu, usaha Nikki ini menuai kontroversi. Banyak yang menuduhnya merendahkan dan terlalu menseksualisasi perempuan.
Nikki sendiri tidak membantah bahwa banyak kliennya adalah laki-laki. Namun, ia tidak menganggap usaha ini merendahkan.

"Kami sukses besar, tapi ada yang membencinya. Di akhir hari, kami adalah bisnis dan tidak ada yang seksual soal itu. Karyawan kami bukan objek seksual, mereka ada untuk bekerja."
Nikki sendiri membangun bisnis ini dengan rekannya, Lianne Woolman. Meski sempat rugi di awal lockdown, kini bisnisnya ramai oleh klien.
Tak cuma bersih-bersih, Nikki menyebutkan bahwa jasa ini dapat berguna bagi mereka yang selama ini kesepian selama lockdown.
Baca Juga: Bawa Tas Besar ke Kabin Pesawat, Rupanya Wanita Ini Bawa 4 Kilogram Nasi
"Kami di sini untuk memberikan senyum dan membantu membersihkan rumah orang, karena kami adalah tukang bersih-bersih profesional yang hadir untuk bekerja."