Suara.com - Momen Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12 memang sayang untuk dilewatkan. Pasalnya ada jutaan produk diskon besar untuk menggaet konsumen, apalagi momen Harbolnas bisa berlangsung selama beberapa hari.
Tapi pertanyaannya, demi Harbolnas bolehkah mengunakan uang tabungan?
Menjawab pertanyaan tersebut, Perencana Keuangan Rista Zwestika, S.Sos, AWP, CEP merekomendasikan langkah itu baiknya tidak dilakukan karena akan menganggu tujuan keuangan lainnya.
"Kalau gara-gara harbolnas (uang tabungan diganggu) berarti nanti tujuan keuangannya mundur lagi," jelas Rista suara.com melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Harbolnas 12.12, Ritel Kesehatan Ini Kasih Diskon Hingga 70 Persen
Rista menjelaskan jika setiap tabungan memiliki tujuan keuangan yang pasti dan terencana, misalnya tabungan pendidikan anak, tabungan menikah, membeli rumah dan sebagainya.
Sehingga sebaiknya hanya karena Harbolnas menganggu uang tabungan sebaiknya tidak dilakukan.
Konsultan keuangan di Financialku .com itu mengatakan alih-alih menggunakan uang tabungan, maka gunakanlah uang kebutuhan pribadi untuk mengikuti event seperti harbolnas untuk memberikan rasa senang.
Uang kebutuhan pribadi ini ada dan dikumpulkan dari anggaran pengeluaran per bulan dari pendapatan. Uang kebutuhan pribadi itu seperti biaya ke salon, biaya membeli skin care, membiayai barang hobi, dan biaya liburan.
"Ketika dia udah punya income (pendapatan) itu dia udah dibudgetin kebutuhan pribadi dia setiap bulan. Mau dipakai mau enggak, yang penting dia udah dibudgetin," terang Rista.
Baca Juga: Berburu Produk Aftermarket di Harbolnas 2020
Meskipun tidak harus selalu dipakai, tapi uang kebutuhan pribadi ini sebaiknya selalu dianggarakan, sama seperti biaya pengeluaran lainnya. Tapi ingat uang kebutuhan pribadi tetap terpisah dari biaya wajib setiap bulan dan tabungan setiap bulannya.
"Jadi ketika ada harbolnas ada promo setiap bulan itu dia bisa beli. Yang penting dibudgetin sehingga nggak ganggu post keuangan yang lain," paparnya.
"Tabungan, dana darurat, harus terpisah karena dia harus punya tujuan keuangan. Misalnya untuk dana pendidikan anak, untuk hiaya darurat lainnya," tutupnya.