Suara.com - Seorang calon pengantin perempuan di Texas, Amerika Serikat (AS) terpaksa berada di ruang isolasi karena Covid-19 di tanggal ia seharusnya menikah. Dan lima hari setelah tanggal itu, ia meninggal dunia.
Dilansir New York Post, perempuan bernama Stephanie Lynn Smith itu seharusnya menikah dengan tunangannya, Jamie Bassett, pada 13 November 2020 lalu.
Keduanya merencanakan pernikaha sederhana yang hanya dihadiri keluarga di tempat yang sama di mana mereka bertunangan, yakni di Lubbock, Texas. Sayangnya, beberapa hari sebelum pernikahan, dia jatuh sakit dengan apa yang dia yakini sebagai herpes zoster, yang sebelumnya pernah ia alami juga.
"Dia stres tentang pernikahannya. Dia pergi menemui dokter tentang itu, dan dokter pun memberikan obat untuk itu," kata ibunya, Oralia Smith.
Baca Juga: PMI Jamin Donor Darah Selama Pandemi Aman, Ini Buktinya
Tetapi kondisinya terus memburuk dan tunangannya membawanya ke rumah sakit. Saat itulah dia didiagnosis Covid-19 dan pneumonia. Stephanie pun dikirim pulang. Sayangnya ia harus kembali keesokan harinya karena kadar oksigennya anjlok.
"Kami menciumnya dan mengatakan kepadanya bahwa kami akan melihatnya dan bahwa dia akan baik-baik saja," kata ibunya.
Stephanie melalui hari di mana seharusnya ia menggelar pernikahannya itu di rumah sakit. Di tanggal seharusnya ia menikah, perempuan ini justru berjuang melawan serangan kecemasan dan isolasi melawan virus.
Pada 18 November 2020, tunangannya, Bassett dan keluarganya, mendapat telepon dan diminta datang ke rumah sakit. Bassett mengatakan dia sangat takut hal terburuk terjadi. Karena, hanya keluarga dengan pasien yang parah yang diperbolehkan datang ke rumah sakit saat itu.
"Saya agak takut dan memikirkan hal itu sepanjang waktu saat kami berkendara ke rumah sakit,” katanya kepada NBC.
Baca Juga: Orang-orang Masih Takut Keluar Rumah, Ekonomi Jadi Tak Leluasa Bergerak
Ketakutannya dikonfirmasi ketika dia mengetahui bahwa perempuan yang ia cintai kalah dalam pertempuran melawan virus, hanya lima hari setelah mereka seharusnya menikah.
"Mereka memberi tahu kami bahwa mereka kehilangan denyut nadinya empat kali, dan mereka membawanya kembali tiga kali dengan CPR, dan untuk yang terakhir mereka tidak bisa mendapatkan denyut nadinya kembali," kata Bassett.
Alih-alih menikmati minggu-minggu pertama mereka sebagai pengantin baru, Bassett sekarang mengatakan jika tunangannya adalah seseorang yang tidak bisa ia temui setiap hari.
"Dia adalah orang yang sangat perhatian dan penuh kasih yang hanya ingin memperbaiki dunia,” katanya.