Suara.com - Pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle telah bersama dalam ikatan pernikahan selama empat tahun.
Keduanya telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Archie dan memilih meninggalkan keluarga paling kuat di dunia untuk menikmati hidup yang lebih sederhana satu sama lain di daratan Amerika.
Namun jika Anda berpikir bahwa Harry dan Meghan memiliki hubungan yang sempurna, tidak bagi pakar keluarga kerajaan berikut ini.
Berbicara dalam acara TalkRADIO bersama Mike Graham untuk membahas prestasi Harry dan Meghan mengelola organisasi nirlaba Archewell, penulis biografi kerajaan Angela Levin mengkritik sikap Harry yang dianggap menelantarkan keluarganya di Inggris.
Baca Juga: Bikin Ajang Penghargaan Sendiri, Meghan Markle Dicap Ingin Saingi Ratu
Meghan Markle, kata Angela, memiliki pengaruh terlalu besar hingga terkesan menakutkan bagi Harry.
"Saya heran Pangeran Harry telah menyerah dengan keluarga dan neneknya yang luar biasa. Dia adalah lelaki luar biasa ketika saya bertemu dengannya dan menghabiskan lebih dari setahun bersamanya. Sekarang dia terlihat ketakutan, hati-hati setiap berbicara seperti akan mendapat peringatan dari Meghan," kata Angela seperti yang Suara.com kutip di New Idea.
Kata Angela, ini bukan satu-satunya petunjuk adanya masalah antara Harry dan Meghan.
Di awal tahun, orang dalam mengungkapkan kepada New Idea bahwa kepindahan Harry dan Meghan ke LA telah menjadi bumerang dan akibatnya, pasangan tersebut berjuang untuk terkesan baik-baik saja.
"Semuanya buruk," klaim orang dalam itu.
Baca Juga: Pangeran William Puji Relawan Covid-19: Anda Memberi Kami Harapan
Harry dan Meghan dikabarkan kerap bertengkar terus-menerus. Diduga, masalah itu berasal dari rasa frustrasi Meghan karena Harry enggan beradaptasi dengan gaya hidup Hollywood.
"(Meghan) menyalahkan fakta bahwa Harry lebih senang menjadi orang rumahan, bermain dengan Archie dan anjing dan umumnya beristirahat, ketika Meghan harus membangun jaringan dan bersiap menerima telepon atau panggilan video 24/7 seperti dia."
Dan itu belum semuanya. Sumber yang sama mengungkapkan bahwa sebagian besar masalah temperamen Meghan ada hubungannya dengan selera mode Pangeran Harry.
"Meghan benci bahwa Harry memakai kemeja polo abu-abu compang-camping yang sama dan topi baseball sepanjang waktu. Terutama ketika Meghan tahu Harry harus terlihat keren untuk bergaul di antara elit Hollywood yang diharapkan akan membayar mereka tagihan. "
"Meghan menikah dengan seorang Pangeran, bukan seorang gelandangan. Tetapi saat sangat marah, dia (Meghan) berkata bahwa dia tidak bisa membedakannya."