Selanjutnya dijadikan bubur kertas dengan cara dihancurkan manual menggunakan tangan. Ketika kandungan air tinggal 0.2 persen, campur adonan bubur dengan lem untuk kemudian dibentuk sesuai kebutuhan. "Seperti tanah liat semakin halus butirannya semakin kuat," terangnya.
Sementara untuk perawatan sendiri, Theo mengaku tidak ada perlakuan khusus. Ragam cinderamata yang terbuat dari bahan utama kertas ini hanya perlu dibersihkan saja.
"Kita sudah ujicoba selama dua tahun ketahanannya. Tidak ada perawatan khusus," sambungnya.
The Griya Lombok sendiri saat ini menjual cinderamata berbahan kertas mulai dari Rp 50.000 ribu sampai Rp 5 juta tergantung tingkat kerumitan.