Suara.com - Banyak orang mengalami masalah kesehatan karena kelebihan berat badan. Ada juga yang jadi merasa kurang percaya diri. Itulah mengapa mereka terdorong untuk menurunkan berat badan.
Sayangnya, tidak semua perjuangan menurunkan berat badan berujung bahagia. Bahkan, ada yang sampai berakhir dengan kematian.
Merangkum Hops.id, seorang wanita bernama Kelly Mason berharap mengurangi bobot tubuhnya yang sudah mencapai 300 kilogram. Kisahnya viral setelah dirinya mengikuti "My 600-Lb Life".
Itu adalah reality show tentang perjuangan penyitas obesitas yang mencari bantuan profesional agar bisa kurus. Acara ini tayang di channel TV TLC dan memiliki banyak penonton di seluruh dunia.
Baca Juga: Lebih Menyehatkan Apel Merah atau Hijau? Simak Penjelasan Berikut
Kisah Kelly Mason dimulai ketika dirinya mulai melakukan perjalanan ke Houston untuk mendapatkan nasihat dari seorang praktisi kesehatan yang juga penanggung jawab medis di acara tersebut, Dr. Younan Nowzaradan.
Sayangnya, begitu mereka bertemu, Now menemukan Kelly dalam kondisi buruk. Ia menderita berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes, masalah tiroid, artritis, tekanan darah tinggi, pembekuan darah, hingga emboli paru.
Melansir dari Nickyswift via Hops.id, Kelly yang bobotnya sudah 300 kilogram mengaku sulit berjalan dan melakukan aktivitas sehari-hari. Dia bahkan sudah tidak bekerja lagi dan kehidupannya disokong oleh pihak keluarga. Di sisi lain, ia juga mesti berjuang mengatasi penyakitnya yang serius.
Pada episode pertama, diperlihatkan bahwa sang dokter berhasil membantu Kelly menurunkan bobot hingga 100 kilogram lewat operasi. Sisanya, Kelly berjuang dengan usahanya sendiri.
"Rasanya seperti hari pertama kehidupan baru saat keluar dari rumah sakit," kata Kelly.
Baca Juga: Ingin Turunkan Berat Badan, Coba Kontrol 5 Hormon Ini
Kelly juga mengaku jadi semakin bersemangat menurunkan berat badan. Dia juga berharap bisa lebih sehat.
"Rencana saya adalah tetap berpegang pada diet, melakukan terapi fisik, terapi okupasi, berjalan di lingkungan sekitar. Target saya tak muluk, hanya 150 kilo," tuturnya.
Kelly juga berupaya melakukan semua instruksi Now untuk hasil yang lebih baik dan aman bagi kondisi fisiknya.
"Saya melakukan apa yang diharapkan dr. Now, karena jika tidak, jantung bisa saja tiba-tiba tidak berfungsi, bisa saja napas ini jadi napas terakhir saya," ucap dia. "Harapan saya besar. Bukan kurus, saya hanya tidak ingin mati."
Sayangnya, harapan sederhana itu tidak bisa terwujud. Ternyata, Kelly akhirnya meninggal karena serangan jantung saat sedang tidur.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Kelly sempat dirawat di rumah sakit karena gagal jantung kongestif. Namun, ia sempat dinyatakan pulih beberapa hari dan diperbolehkan pulang.
Tak disangka, dia kemudian ditemukan meninggal dalam tidurnya karena serangan jantung pada 15 Februari 2019.
Sebagai dokter yang mendampingi Kelly, Now merasa sangat sedih atas kepergian Mason.
"Pada pertemuan terakhir Kelly dengan saya beberapa minggu lalu, penurunan berat badannya berada di jalur yang benar, jadi ini bukan karena dia kembali ke kebiasaan lamanya," ungkap sang dokter.
"Dia bekerja keras dan melakukan apa yang dia butuhkan, tetapi meskipun begitu, kerusakan pada hatinya sampai saat ini terlalu parah," imbuh Now.