Viral, Kisah Pilu Perawat yang Kehilangan Pasiennya Karena Covid 19

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 07 Desember 2020 | 17:46 WIB
Viral, Kisah Pilu Perawat yang Kehilangan Pasiennya Karena Covid 19
Ilustrasi perawat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perawat di Warrington, Inggris, berbagi kesedihannya saat kehilangan salah satu pasien Covid 19 yang ia rawat. Vicky Neville, suster perawatan intensif di Rumah Sakit Warrington ini menulis catatan tentang hari kerjanya yang sekarang menjadi viral.

Cerita itu dibagikan Nursing Times dan menarik perhatian pembawa acara TV Piers Morgan, yang men-tweet: "Wow. Cerita yang sangat kuat, mengharukan, menginspirasi dan terkadang sangat menyedihkan oleh perawat Covid-19 Vicky Neville. Ini adalah bacaan yang menakjubkan.”

Dikutip dari Dailystar, Vicky menulis, “Menjadi perawat ICU bukan untuk yang lemah hati, apalagi yang sedang menghadapi pandemi, pekerjaannya cukup berat apalagi harus memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.”

"Saya beruntung bisa bekerja di tempat yang luar biasa. Tempat yang selama gelombang pertama dan sekarang gelombang kedua telah menunjukkan ketangguhan dan ketekunan,” tulisnya lagi.

Baca Juga: Pilkada 2020, Bagaimana Nasib Pasien Covid-19 di Bali yang Jalani Isolasi?

"Kami telah menyelamatkan banyak nyawa dan sayangnya kehilangan nyawa di sepanjang jalan termasuk staf kami sendiri." ungkapnya.

Vicky mengatakan, tingkat oksigen pasien Covid 19 sangat rendah. Selain itu, ia memiliki tugas untuk menelepon kerabat pasiennya.

Dalam ceritanya Vicky menjelaskan kepada kerabatnya jika kondisi pasien telah memburuk dan pihak rumah sakit bertanya apakah mereka dapat mengunjunginya.

Namun, pihak keluarga mengatakan kepada Vicky bahwa mereka tidak dapat masuk karena mereka sendiri sakit Covid-19 dan tidak ada orang lain yang cukup dekat yang dapat datang.

"Saya mendengarkan mereka menangis dan saya menahan air mata. Saya memberi tahu mereka bahwa saya bersama kerabat mereka dan saya tidak akan meninggalkannya. Saya tidak meninggalkan dia, saya tinggal di sisinya selama tiga jam” ungkap Vicky dalam ceritanya.

Baca Juga: Berawal dari Paket, Viral Kisah Warganet Tiba-tiba Diajak Taaruf oleh Kurir

Vicky dan rekan melakukan CPR selama 15 menit. Sempat ada detak jantung beberapa kali. Namun, sayangnya dia meninggal.

"Saya memegang tangannya dengan sarung tangan ganda, saya meletakkan hati yang dirajut di dadanya, pelindung mata saya mengepul karena air mata di mata saya. Dia berusia 57 tahun, seusia dengan ibu saya," kisahnya lagi.

Vicky menelepon kerabat pasien untuk mengabarkan informasi tersebut. Mereka terisak dan ia mengatakan sangat menyesal atas kehilangannya, meski di saat bersamaan mereka pun berterima kasih kepada Vicky dan rekan karena telah mencoba yang terbaik. (Fajar Ramadhan)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI