Tren Fashion Saat Pandemi Covid-19: Minimalis, Simpel, Praktis

Minggu, 06 Desember 2020 | 12:36 WIB
Tren Fashion Saat Pandemi Covid-19: Minimalis, Simpel, Praktis
Ilustrasi gaya fashion. (Dok. Cottonology)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat gaya hidup banyak orang berubah drastis, termasuk juga dalam berpakaian atau fashion. Ini karena dari yang tadinya orang banyak kegiatan di luar rumah, kini lebih banyak berada di rumah.

Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC), Dina Midiani mengatakan jika konsep fashion ini berubah menjadi nuansa kasual, nyaman dan lebih mengarah pada keseharian dibandingkan busana formal.

Gaya seperti ini dipercaya akan menyatu dalam kehidupan masyarakat ke depannya.

"Konsep fashion yang berorientasi pada aktifitas keluar akan banyak berkurang sampai nanti vaksin ditemukan," ujar Dina berdasarkan siaran pers Cottonnology yang diterima suara.com, Minggu (6/12/2020).

Baca Juga: Grup Astra Berpartisipasi dalam Ekspor Nonmigas Masa Pandemi COVID-19

Lebih lanjut kata dia, sebagian besar pelaku industri fashion sedang memperkenalkan konsep 'The New Beginning', fashion yang bisa menyesuaikan tren dan bahan sesuai kebutuhan pasar.

Kebutuhan fashion menurut Dina saat pandemi berangkat dari cara orang yang berbeda dalam menanggapi pandemi Covid-19.

Ada yang menanggapi dari sudut pandang logika dan agama atau logis spiritualis, sehingga fashion berkonsep minimlis, simpel, dan praktis kerap jadi pilihan masyarakat.

"Pilihan warnanya pun lebih yang mudah dipadupadankan. Ada juga segmen yang menghargai proses kerja, biasanya lebih cenderung memilih pakaian yang ada pekerjaan tangannya. Namun kelompok yang tetap ingin tampil keluar pun masih tetap eksis, sehingga konsep busana extravaganza masih banyak peminatnya," tutur Dina.

Dina juga menyarankan pelaku industri tekstil harus mulai memikirkan bahan yang tahan lama dan higienis selama masa pandemi ini, khususnya jika memproduksi masker.

Baca Juga: Membaca Selera Pasar, Industri Fesyen Mulai Bangkit di Tengah Pandemi

Penekanannya lebih kepada bagian riset dan pengembangan.

"Apalagi industri ini menyerap tenaga kerja yang sangat banyak, mulai dari konseptor, produksi, distribusi, pemasaran, promosi dan sebagainya. Fashion adalah kebutuhan yang cukup tinggi karena orang membeli busana untuk berbagai alasan, salah satunya adalah untuk menampilkan citra diri," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI