Suara.com - Kisah seorang wanita asal Singapura yang batal menikah akibat menjadi korban ghosting tengah ramai dibicarakan. Wanita 37 tahun bernama Shasha itu mendadak ditinggal calon suami.
Melansir Mothership, Shasha pertama bertemu calon suaminya lewat aplikasi kencan online Muzmatch. Aplikasi tersebut diperuntukkan bagi seorang Muslim yang ingin mencari calon suami atau istri.
Shasha bertemu seorang pria pada Juli 2020. Setelah berkencan tiga kali, Shasha dilamar dan berencana menikah pada 24 Oktober 2020.
Namun, tiga minggu sebelum pernikahan, si calon suami mengajak bertemu. Pria tersebut membatalkan pernikahan dan langsung pergi tanpa memberi alasan.
Baca Juga: Nggak Nyangka! Cewek Ini Nikah dengan Dosennya Sendiri, Netizen Minta Tips
Momen tersebut tentu membuat Shasha syok. Ditambah, mantan calon suami dan keluarganya tidak lagi bisa dihubungi.
"Aku tidak melihat atau mendengar kabar darinya sejak pernikahan dibatalkan, dan aku tidak bisa menghubunginya atau keluarganya. Mereka memblokirku di semua tempat," jelas Shasha.
Lantaran ditinggal tanpa kejelasan, Shasha mengaku punya banyak pertanyaan. Ditambah, calon suami Shasha adalah duda beranak dua. Shasha pun sudah akrab dengan kedua anak calon suaminya.
"Aku sudah berharap untuk menjadi orangtua bersama. Aku sudah berharap untuk memulai perjalananku sebagai istri dan ibu," tambahnya.
Tidak hanya itu, Shasha sebelumnya berencana pulang ke Selandia Baru untuk menemui orangtuanya. Namun karena dilamar, Shasha memilih tetap di Singapura.
Baca Juga: Viral Video Cewek Berhijab Nikah dengan Cowok Penuh Tato, Netizen Takjub
"Aku percaya dia paham pentingnya pernikahan sebagai institusi dan komitmen karena dia pernah menikah sebelumnya."
"Dan dia meyakinkanku untuk tetap tinggal di Singapura. Aku sebenarnya ingin kembali ke Selandia Baru tempat orangtuaku tinggal."
Untuk mengatasi rasa sakit hatinya, Shasha memutuskan melakukan foto pernikahan seorang diri. Ia terinspirasi kisah wanita lain yang juga mengalami hal serupa, tapi tetap melakukan pemotretan dengan maksud memotivasi diri.
Meski tidak mudah, wanita 37 tahun ini mendapat dukungan dari fotografer yang memotretnya. Dengan gaun pengantin, Shasha melakukan pemotretan sehari setelah tanggal pernikahan.
"Aku berhasil melewati 24 Oktober. Aku berhasil tidur dan bangun menyambut hari baru. Jadi ini adalah hari baru," jelas Shasha.
Jika bertemu mantan calon suaminya lagi, Shasha mengaku tidak punya hal yang ingin dikatakan. Sebaliknya, dia sudah menerima apa yang terjadi meski menyakitkan.
"Apa yang penting adalah aku merawat diriku sendiri untuk sembuh, juga orang-orang yang berharga bagiku. Jika dia membaca cerita ini, atau teman dan keluarganya membaca, terserah bagaimana mereka akan mengartikannya," tandas Shasha.