Suara.com - Tanggal 5 Desember selalu diperingati sebagai Hari Tanah Sedunia atau World Soil Day. Tahun ini, peringatan tersebut akan mengusung tema bertajuk 'Keep soil alive protect soil biodiversity'.
Tema diambil dengan harapan semakin meningkatnya kepedulian dalam mengelola tanah, sehingga berkurangnya keanekaragaman hayati bisa terkikis.
Itulah mengapa pada peringatan hari tanah ini, Badan Penelitian Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) RI membentuk agen-agen untuk mempromosikan kesadaran pentingnya tanah dalam segala aspek dalam program bertajuk bimbingan teknis (Bimtek).
"Sehingga bisa mendorong berbagai pihak baik pemerintah, organisasi, perguruan tinggi, mahasiswa, masyarakat umum, komunitas dan individu untuk juga membantu mempromosikan gerakan kesadaran akan tanah ini," Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Husnain, berdasarkan keterangan tertulis kepada suara.com, Kamis (3/12/2020).
Baca Juga: Longsor di Alaska, Enam Warga Amerika Hilang
Dalam praktiknya Bimtek dibagi dalam empat tema yakni Bimtek 1, terkait cara membaca peta yang digelar oleh BBSDLP. Bimtek 2, tentang pertanian organik oleh Balai Penelitian Tanah (Balittanah).
Bimtek 3, terkait sumber daya lokal rawa oleh Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra). Dan Bimtek 4, tentang kesehatan tanah oleh Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan).
"Saya berharap semoga Bimtek-Bimtek ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita semua terkait dengan pentingnya kesadaran kita untuk menjaga biodiversity (keanekaragaman hayati) dan kesehatan tanah," Husnain.
Selain Bimtek, BBSDLP juga menggelar Soil Judging Contest yang akan diikuti secara online oleh 20 perguruan tinggi yang memiliki jurusan ilmu tanah.
Kegiatan lainnya berupa lomba essay, vlog, dan baca puisi untuk siswa. Karena pandemi Covid-19, semua kegiatan tersebut diselenggarakan secara online.
Baca Juga: Menunggu Komentar Jokowi Soal Pemerintahan Sementara Papua Barat
Terpisah, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menyampaikan bahwa pada puncak peringatan Hari Tanah Sedunia pada 7 Desember 2020, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akan membuka kegiatan utama dengan peluncuran Standing Crop Sentinel-1.
Selanjutnya pada 7 hingga 8 Desember akan digelar talkshow terkait food estate dan pengelolaan lahan masam.
"Perayaaan World Soil Day kali ini juga kita perkaya dengan kegiatan kampanye green agriculture, composting for urban farming. Kita membagikan kantong kompos dan decomposer yang merupakan produk-produk Balai Penelitian kita," tutup Husmain.
Sekadar informasi, hari tanah sedunia pertama kalinya diinisiasi oleh International Union of Soil Sciences (IUSS) pada tahun 2002 lalu.
Pada 2013, Food and Agriculture Organization (FAO) dengan dukungan Raja Thailand mengusulkan peringatan Hari Tanah Sedunia pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selanjutnya, PBB secara resmi menetapkan tanggal 5 Desember 2014 sebagai peringatan Hari Tanah Sedunia untuk pertama kalinya.
Adapun di Indonesia, perayaan Hari Tanah Sedunia akan dimulai sejak 25 November, dan acar puncak diselenggarakan pada 7 hingga 8 Desember 2020.