Suara.com - Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan isu galon sekali pakai yang digunakan salah satu produk air mineral.
Banyak masyarakat beranggapan bahwa galon sekali pakai sangat bertentangan dengan agenda keberlanjutan yang lebih ramah lingkungan.
Galon -- dalam hal ini plastik, dianggap menjadi salah satu biang kerok masalah sampah di Indonesia. Di sisi lain, galon sekali pakai dianggap memiliki harga lebih murah dan lebih praktis.
Menurut pengusaha sampah sekaligus Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Saut Marpaung, galon sekali pakai dibuat menggunakan plastik jenis PET (Polyethylene terephthalate).
Baca Juga: Polisi Amankan Dua Pelaku Pemalsuan Air Galon Merek Aqua
Plastik jenis tersebut bisa diaur ulang, meski belum bisa dibilang ramah lingkungan.
"Galon sekali pakai jenis pet kode daur ulang 1 terkumpul dan bisa terdaur ulang," jelas Saut di akun Twitternya, @sautmkt beberapa waktu lalu.
Anggota Dewan Pengarah dan Pertimbangan Persampahan Nasional juga mengatakan galon sekali pakai tidak hanya bisa didaur ulang, tapi juga berpotensi memberdayakan masyarakat dengan memungut dan mendaur ulang.
"Di pabrik anggota APSI di foto ini cacahannya bisa diekspor ke Eropa. Dari sampah menjadi bahan baku. Gerakkan wirausaha UKM Mikro, menyeral tenaga kerja dan devisa," katanya menjelaskan.
Saut berharap adanya perhatian pemerintah terhadap potensi tersebut.
Baca Juga: Dukung Penggunaan Galon Sekali Pakai, Angela Lee: Ngasih Rezeki ke Pemulung
"Bapak Presiden beserta kabinetnya pasti akan sangat bijaksana menentukan regulasi, mengerti kepentingan rakyat kecil pemulung, UKM mikro untuk ditingkatkan kesejahteraannya," tutup Saut.