Industri Pariwisata Harapkan Ekonomi Bangkit dengan Adanya Vaksin Covid-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 03 Desember 2020 | 15:29 WIB
Industri Pariwisata Harapkan Ekonomi Bangkit dengan Adanya Vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pearson0612/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar baik tentang efektivitas vaksin Covid-19 membawa harapan bagi para pelaku industri pariwisata.

Dengan adanya vaksin, risiko penularan hingga kematian karena virus Corona diharapkan bisa menurun, sehingga masyarakat tak perlu lagi takut untuk bepergian.

Salah satu yang mengungkapkan harapan tersebut adalah Aditya Santosa, pilot maskapai penerbangan nasional yang terdampak pandemi Covid-19.

"Mulai Maret 2020, industri penerbangan mulai terdampak. Mulai ada yang namanya pengurangan jadwal dan larangan terbang ke negara-negara tertentu. Efeknya sangat terasa sekali untuk saya, yang biasa dalam sebulan bisa terbang 4-5 kali, sekarang mungkin hanya bisa 3 bulan sekali. Untuk pilot pendapatan kami dipotong 30 persen dari maskapai, dan dengan berkurangnya jam terbang, berkurang juga uang terbang kami, ini sangat terasa bagi kru udara seperti saya," ungkapnya pada Dialog Produktif bertema ‘Vaksin:Harapan Kembali Produktif’ yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (02/12/2020).

Baca Juga: Kabar Baik, Minggu Depan Negara Ini Jadi Pertama Gunakan Vaksin Covid-19

Karena banyak waktu luang, Aditya Santosa mulai mencoba bisnis online guna menambal pendapatannya yang kini berkurang.

"Saya mulai mencoba berwirausaha, mulai jualan online dan belajar berjualan dari teman saya. Puji Tuhan lumayan, ada hasilnya. Karena banyak waktu luang, jarang terbang, saya bisa investasi waktu saya ke hal lain," kata Aditya.

Kisah serupa juga dialami Priscilla Renny, Pengusaha Batik asal Lasem, Jawa Tengah.

Sarung Batik Tiga Negeri yang jadi komoditas andalannya pada momen Lebaran mengalami penurunan penjualan yang tajam.

"Mungkin penurunan pendapatan kami mencapai 70 persen. Tapi hingga kini, yang saya lakukan tetap bertahan meski berjalan sedikit demi sedikit," ujarnya.

Baca Juga: Vaksin Pfizer, Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan agar Efektif?

Di tengah pandemi ini, dia ikut memotivasi para pengusaha batik di Lasem untuk ramai-ramai berjualan secara online. Transformasi ekonomi ini belum begitu dilirik para pengusaha sebelum pandemi COVID-19.

"Kebetulan kemarin dari pihak Pemerintah Kabupaten setempat memberikan pelatihan untuk jual beli online. Untuk saat ini jual beli online yang membantu kami untuk melakukan penjualan produk batik Lasem," kata Priscilla Renny.

Sebelum menjajal berjualan di platform digital, Priscilla Renny mengakui pemasarannya hanya dilakukan dari mulut ke mulut. Terkadang, ia juga memasarkannya secara langsung melalui pesan ponsel.

"Dengan berjualan online, arus keuangan usaha sedikit demi sedikit mulai pulih. Untuk penjualan tiap bulan sudah ada peningkatan. Meski belum normal seperti dulu. Sekarang minimal penjualan sudah ada," terangnya.

Meski mulai terbiasa dengan tranformasi digital, pengusaha seperti Priscilla Renny menaruh harapan pada kedatangan vaksin, agar kegiatan ekonomi kembali pulih.

"Saya sangat mendukung sekali program pengadaan vaksin ini. Saya yakin pak Jokowi akan segera memberikan vaksin untuk kami semuanya," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI