Suara.com - Jakarta International Literary Festival (JILF) kembali diselenggarakan tahun ini. Festival sastra bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) itu juga menjadi ajang berkumpulnya para pegiat sastra diseluruh dunia.
"JILF bertujuan menjadi penghubung Indonesia dengan sastra dunia melalui proses kurasi dan pembangunan program yang cermat," kata Direktur JILF Afianti Armand dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020).
Afianti menjelaskan bahwa festival akan dilaksanakan dalam dua edisi.
Rangkaian kegiatan akan dimulai dengan Road to JILF 2021 pada November-Desember 2020 saat ini.
Baca Juga: Ngejazz Tak Gentar, Cara Mengenang Djaduk Ferianto di Masa Pandemi
Sementara edisi kedua direncanakan berlangsung pada 2021. Road to JILF 2021 itu mengusung tema "Heroes: (Re)making History" dengan tim kurator JILF terdiri dari Isyana Artharini dan Ronny Agustinus.
Kedua kurator itu bermaksud menggugat narasi dominan dan mempertanyakan kacamata siapa yang selama ini digunakan untuk membaca suatu kisah.
"JILF ingin menjadi sebuah ruang yang terbuka dan berani dalam menembus batasan, terutama dalam upaya menjadi bagian dari sebuah kolektif untuk mereka ulang lanskap sastra dunia yang lebih mudah diakses, beragam, dan setara," kata Isyana.
Melalui Road to JILF 2021 itu pula, pecinta sastra dapat menemukan dan mempelajari sejarah yang diceritakan dari sudut pandang 'pemenang' yang berbeda.
Melalui program Road to JILF 2021, "Heroes: (Re)making History" yang menghadirkan perbincangan sastra melalui Podcast dan Diskusi Panel.
Baca Juga: Bagi Ilmu YouTuber, Gofar Hilman Cerita Modifikasi Daihatsu Gran Max
Afianti menjelaskan, ada empat tema utama yang akan dibahas. Di antaranya, sejarah dari Ingatan, kekuatan dan batas representasi, kisah-Kisah Fantastis, dan Kisah-Kisah Masa Depan.
Tema-tema tersebut akan diperbincangkan bersama 37 orang dengan latar beragam sebagai narasumber dan moderator.
Sementara untuk episode podcast sastra sudah bisa didengarkan dan akan terus dirilis hingga 3 Desember 2020, melalui podcast Footnotes from JILF yang dapat diakses melalui tautan s.id/FootnotesfromJILF.
"Publik juga dapat mengikuti empat seri diskusi panel pada 4-6 Desember 2020 yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Jakarta International Literary Festival," pungkas Afianti.