Suara.com - Seorang wanita bernama Toni Standen berhasil menggelar pernikahan impian yang memakan biaya ratusan juta Rupiah. Pernikahan itu digelar setelah dirinya melakukan penipuan kepada teman-temannya.
Toni Standen adalah wanita 29 tahun asal Inggris yang berstatus pengangguran. Melansir Mirror, Toni berhasil menipu teman-temannya hingga 8.500 poundsterling atau Rp 160 juta.
Untuk melakukan penipuan tersebut, Toni Standen mengaku bahwa dirinya sakit kanker. Tidak hanya itu, Toni ingin lekas menikah karena ayahnya juga sekarat karena kanker.
"Belum lama ini aku diberitahu hanya memiliki dua bulan untuk hidup. Aku memiliki tumor yang agresif di kakiku dan organku mengalami kegagalan," tulis Toni di laman GoFundMe.
Baca Juga: Mutia Ayu Ngamuk Disebut Tertular Penyakit Glenn Fredly
Teman-teman Toni bahkan membantunya membuat laman donasi tersebut. Sementara, Toni sampai mencukur rambut hingga botak untuk melengkapi aktingnya.
Wanita ini berhasil menggelar pernikahan dengan kekasihnya, meski sang ayah meninggal lebih dulu. Bukan cuma pernikahan mewah, Toni bahkan menerima video spesial dari pemain bola favoritnya di Everton FC.
Pasca pernikahan, Toni dan suaminya James lekas menghitung uang sumbangan yang diterima. Keduanya lantas bulan madu ke Turki.
Sementara pada Februari 2020, laman Facebook Toni Standen mengabarkan berita duka bahwa dirinya telah meninggal. Namun, Toni muncul lagi dan berkata bahwa status tersebut dibuat oleh hacker.
Pada Maret, Toni terlihat berlibur ke beberapa negara Eropa meski mengaku sakit keras. Kemudian di bulan April, wanita ini mengklaim positif Covid-19.
Baca Juga: Viral Potret Google Maps Kalah sama Tenda Perkawinan, Warganet: Ku Menangis
Hal tersebut membuat teman-teman Toni curiga. Mereka pun menelepon dan memutuskan merekam percakapan yang ada.
"Dia mulai menangis dan mengakui bahwa semua itu bohong. Kami menutup telepon dan langsung melapor polisi," ungkap teman-teman Toni.
Sekarang, wanita 29 tahun tersebut terancam hukuman karena telah melakukan penipuan. Toni juga bisa diminta untuk membayar kembali semua yang donasi yang diterimanya.
Pengadilan sendiri menyatakan bahwa Toni Standen telah melakukan penipuan dan pelanggaran besar terhadap kepercayaan teman-temannya.
Jika nantinya uang tersebut kembali, teman Toni Standen menyatakan bahwa mereka siap mendonasikan uang itu kepada organisasi amal kanker.
"Jika kami mendapatkannya kembali, aku akan mendonasikannya untuk lembaga amal kanker. Harus ada sedikit cahaya di akhir kisah kelam ini," ungkapnya.