Wawancara Kontroversial Putri Diana 25 Tahun Lalu Diselidiki Lagi, Kenapa?

Jum'at, 27 November 2020 | 15:45 WIB
Wawancara Kontroversial Putri Diana 25 Tahun Lalu Diselidiki Lagi, Kenapa?
Pernikahan Putri Diana dan Pangeran Charles. (Pixabay/sandid)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Putri Diana pernah melakukan wawancara kontroversial bersama jurnalis Martin Bashir dan BBC untuk program "Panorama" pada tahun 1995. Siapa sangka, 25 tahun kemudian, wawancara ini diselidiki kembali.

Wawancara itu dianggap kontroversial karena Putri Diana mengungkap hal-hal pribadi. Hal itu termasuk soal perselingkuhan Pangeran Charles dengan Camilla Parker-Bowles hingga depresi yang dideritanya.

Lalu, kenapa wawancara ini kembali diselidiki setelah 25 tahun berlalu? Apa yang sebenarnya telah terjadi?

Dilansir Elle, ini dilakukan setelah Charles Spencer, adik Putri Diana menuding BBC dan Martin Bashir melakukan cara curang untuk bisa mendapatkan kepercayaan Sang Putri.

Putri Diana saat wawancara dengan BBC dan Martin Bashir tahun 1995. (BBC)
Putri Diana saat wawancara dengan BBC dan Martin Bashir tahun 1995. (BBC)

Kecurigaan itu muncul setelah ITV menayangkan dokumenter "The Diana Interview: Revenge of a Princess".

Dalam dokumenter itu, seniman grafis program "Panorama" tahun 1995 bernama Matt Wiessler membongkar fakta mengejutkan.

Matt Wiessler mengaku sangat menyesal telah terlibat dalam penyiapan dokumen palsu, termasuk rekening koran palsu, yang digunakan untuk mendapatkan kepercayaan Putri Diana agar mau membongkar sisi lain kehidupannya di Kerajaan Inggris saat diwawancara oleh mereka.

Dokumen itu diduga dijadikan "bukti" bahwa orang-orang di sekitar Putri Diana dibayar pihak keamanan Britania Raya untuk memata-matai dirinya.

Faktor itulah yang diduga membuat Putri Diana terpancing untuk membongkar hal-hal kontroversial dari Kerajaan Inggris.

Baca Juga: Kebijakan Kontroversial Edhy Prabowo, Menteri KKP yang Ditangkap KPK

Matt Wiessler sendiri mengaku menyiapkan dua dokumen palsu pada saat itu, yaitu dokumen pembayaran uang sebesar 4.000 Pound sterling dan 6.500 Pound sterling. Semuanya dibayarkan ke direktur keamaan Charles Spencer saat itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI