Wirausaha Perempuan Sering Kesulitan Mencari Jaringan Bisnis

Kamis, 26 November 2020 | 18:59 WIB
Wirausaha Perempuan Sering Kesulitan Mencari Jaringan Bisnis
Ilustrasi wirausaha perempuan, (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Faktor jenis kelamin turut mempengaruhi kelancaran dalam menjalankan bisnis. Hambatan paling nyata adalah mengenai mencari jaringan bisnis dan keterampilan pemasaran. Temuan Google Indonesia, wirausaha perempuan lebih sering menghadapi tantangan tersebut.

"Perempuan yang saat ini sudah berwirausaha menyatakan hambatan mereka adalah kurangnya jaringan bisnis dan keterampilan pemasaran. Sedangkan mereka yang baru ingin memulai (bisnis) menyebutkan kurangnya rasa percaya diri, ketakutan akan kegagalan, dan kurangnya pemahaman tentang cara memulai sebagai tantangan terbesar," kata PMM Brand and Reputation Google Indonesia Dora Songco dalam virtual media briefing, Kamis (26/11/2020).

Dora menambahkan, sekitar 59 persen wirausaha perempuan saat ini mengatakan bahwa akses ke kelompok sosial yang suportif perlu diperbaiki. Hambatan itu ditambah dengan adanya ketimpangan stigma mengenai tanggung jawab dalam rumah tangga.

Survei Google Indonesia terhadap 990 perempuan dan 510 laki-laki itu ditemukan bahwa 67 persen perempuan menyatakan mereka memikul tanggung jawab utama. Sementara hanya ada 24 persen laki-laki yang mengatakan pekerjaan rumah tangga adalah juga tanggung jawab kaum adam.

"Perempuan menghabiskan 3,1 jam per hari untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Dibandingkan 2,5 jam untuk laki-laki. Dengan kata lain, ada selisih sebesar 24 persen," paparnya.

Baca Juga: Cara Efektif Membuat Iklan Bisnis di Facebook

Meski demikian, wirausaha perempuan juga menyadari untuk mengembangkan keterampilannya dalam menjalankan bisnis. Survei Google Indonesia menyebutkan bahwa 83 persen perempuan menyatakan bersedia mengikuti kelas pelatihan online.

Menurut Direktur Marketing Google Indonesia Veronica Utami, melalui kelas pelatihan itu bisa menciptakan jejaring perempuan dengan orang-orang lain yang sepemikiran sehingga bantu mengurangi kebingungan mengenai cara memulai bisnis sendiri.

“Kita harus memanfaatkan minat perempuan untuk belajar online dan membuka lebih banyak kesempatan berjejaring online," ujar Veronica.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI