Suara.com - Jika mencari barang dengan diskon super besar, momen Black Friday merupakan waktu yang tepat. Pada Black Friday, banyak merek yang menawatkan diskon lebih dari setengah haru aslinya.
Tahun ini, Black Friday jatuh pada hari Jumat tanggal 27 November. Meski demikian, penjualan sudah dimulai dengan banyak merek yang menawarkan penawaran di berbagai produk secara online.
Banyak orang tahu bahwa radisi Black Friday dimulai di Amerika, dengan tanggal yang ditentukan saat Thanksgiving jatuh setiap tahun.
Black Friday awalnya adalah hari di mana orang Amerika mulai berbelanja Natal, dengan perhatian beralih ke perayaan berikutnya setelah Thanksgiving selesai.
Tapi dari mana asalnya nama 'Black Friday'? Mengapa Black Friday disebut Black Friday?
Penjelasan yang umum digunakan di balik nama 'Black Friday' adalah bahwa toko-toko di AS akhirnya akan melihat akun mereka 'menjadi hitam' pada hari Jumat setelah Thanksgiving. Ini berkat kesibukan belanja sebelum Natal, setelah beroperasi 'di merah' dan merugi sepanjang tahun.
Meskipun cerita tentang asal mula Black Friday ini masuk akal, namun kenyataannya diketahui tidak akurat.
Faktanya, sebagian besar toko mencatat penjualan pra-Natal terbesar mereka pada Sabtu terakhir sebelum Natal.
Asal mula sebenarnya dari nama 'Black Friday' sebenarnya diduga berasal dari petugas polisi di Philadelphia, yang menggunakan istilah tersebut pada tahun 1960-an untuk menggambarkan hari di mana pembeli akan turun ke kota dalam jumlah besar untuk memulai belanja liburan mereka.
Baca Juga: Puas Banget! Promo Belanja dari Wakai Ini Berlaku hingga Awal Tahun Depan
Selain pengendalian massa, polisi juga harus menangani lebih banyak insiden seperti kecelakaan dan pengutilan yang mengakibatkan lembur berjam-jam.