Survei Google Indonesia: Wirausaha Perempuan Ingin Lebih Pintar Berbisnis

Kamis, 26 November 2020 | 16:06 WIB
Survei Google Indonesia: Wirausaha Perempuan Ingin Lebih Pintar Berbisnis
Ilustrasi wirausaha perempuan. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perempuan tidak selalu identik dengan mengurus rumah dan merawat anak. Terutama bagi para perempuan bekerja atau wirausaha perempuan yang memiliki bisnis sendiri, mengembangkan usaha juga termasuk dalam prioritas yang perlu disiapkan.

Survei Google Indonesia menunjukan bahwa delapan dari sepuluh perempuan yang sudah atau baru akan memulai wirausaha ingin meningkatkan keterampilan dalam menjalankan bisnis. Seperti memulai bisnis, pengelolaan uang, dan keterampilan digital.

Selain itu, 83 persen perempuan menyatakan bersedia mengikuti pelatihan online, angka itu jadi yang tertinggi di antara negara Asia Tenggara. Pengguna internet perempuan rata-rata menghabiskan waktu 5,5 jam sehari untuk online, 85 persen di antaranya menggunakan ponsel untuk mengakses internet.

“Ada peluang untuk menggunakan pelatihan online sebagai cara memenuhi keinginan belajar keterampilan tambahan dan mendukung kesuksesan pewirausaha perempuan,” kata Marketing Director Google Indonesia Veronica Utami dalam media virtual, Kamis (26/11/2020).

Baca Juga: Viral Video Tips Sukses 3M Wirausaha, Saran Keempat Bikin Ngakak

Kondisi pandemi Covid-19 yang memaksa orang lebih banyak beraktivitas melalui online, dinilai Veronica jadi kesempatan yang tepat untuk memanfaatkan sikap terbuka terhadap pelatihan online.

Melalui program Women Will, Google Indonesia kemudian memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi perempuan pemilik bisnis.

Namun, meski telah ada kesadaran dari perempuan untuk berwirausaha sendiri dan mengembangkan kemampuannya, perempuan masih dianggap seharusnya fokus mengurus rumah tangga.

Survei Google Indonesia yang berjudul Advancing Women in Entrepreneurship itu menunjukan masih rendahnya penerimaan secara budaya terhadap ibu yang bekerja purnawaktu.

PMM Brand and Reputation Google Indonesia Dora Songco mengatakan, perempuan lebih bisa menerima kehadiran perempuan lain dalam lingkup pekerjaan.

Baca Juga: 50 Wirausaha Muda Kampanyekan Pakai Masker Kain Tradisional

"52 persen perempuan percaya bahwa perempuan seharusnya boleh bekerja purnawaktu setelah menjadi ibu, sementara laki-laki yang setuju hanyalah 41 persen," kata Dora.

Tanggung jawab untuk mengasuh anak masih diberikan kepada perempuan. Meski begitu, dari survei serupa yang dilakukan pada 2017, Google Indonesia menemukan bahwa pendapat perempuan mengenai urusan tumah tangga hanya tanggungjawab kaum ibu telah turun menjadi 60 persen dari sebelumnya 80 persen.

"Terdapat perubahan signifikan pada peran pria dalam merawat anak dan mengurus rumah. Ada 21 persen pria yang menyatakan turut serta dalam merawat anak dan 60 persen perempuan tetap merawat keduanya," ujar Dora.

Penelitian Google-Kantar itu dilakukan terhadap 990 perempuan dan 510 laki-laki selama Januari-Febuari 2020, untuk mencari alasan mereka memilih untuk bekerja serta hal-hal yang penting saat mencari pekerjaan.

Dan dalam survei ini juga menemukan bahwa 49 persen perempuan menyatakan sebagai pewirausaha dengan bisnis yang dijalankan sendiri. Sedangkan 45 persen berkata baru ingin berwirausaha. Hasilnya hampir tidak terlalu jauh dengan hasil survei dari sisi laki-laki, yaitu 61 persen berkata sudah menjadi pewirausaha dan 34 persen menyatakan ingin berwirausaha. Ini semakin membuktikan kalau wirausaha perempuan terus tumbuh dari waktu ke waktu, sehingga tak heran mereka berkeinginan untuk terus meningkatkan keterampilan bisnisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI