Serupa Tapi Tak Sama, Begini Cara Bedakan Jerawat dengan Fungal Acne

Kamis, 26 November 2020 | 13:15 WIB
Serupa Tapi Tak Sama, Begini Cara Bedakan Jerawat dengan Fungal Acne
Ilustrasi jerawat atau fungal acne [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Istilah fungal acne lebih umum digunakan masyarakat untuk menyebut penyakit infeksi jamur. Padahal secara ilmu kesehatan, fungal memiliki arti jamur dan acne adalah jerawat.

Dokter spesialis kulit dr. Arthur Simon Sp. KK., mengatakan lantaran bentuknya yang mirip, tetapi penyebab jerawat biasa dengan fungal acne berbeda. 

"Fungal acne berarti jerawat jamur. Tapi sebenarnya itu bukan jerawat, karena jerawat itu disebabkan oleh bakteri. Hanya saja bentuknya memang mirip jerawat," kata dalam siaran langsung Instagram bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Dokter Kulit dan Kelamin (Perdoski), Kamis (26/11/2020).

Jika diperhatikan lebih detail, bentuknya juga bisa dibedakan.

Baca Juga: Begini Pentingnya Menjaga Kesehatan Kulit Wajah di Masa Pandemi Covid-19

Dokter Arthur menjelaskan, jerawat memiliki bentuk berbeda-beda. Bisa berupa komedo bintik hitam atau putih, hanya beruntusan kecil-kecil, juga jerawat yang bernanah. Sementara fungal acne bentuknya seragam dan berukuran kecil.

"Fungal acne penampakannya seragam. Jadi ukurannya, bentuknya mirip semua. Kecil semua sekitar 1-2 milimeter. Ada yang bener beruntusan kecil-kecil ada juga bernanah," jelasnya.

Kebanyakan orang yang mengalami fungal acne akan merasa kulitnya gatal. Dokter Arthur menjelaskan, kondisi itu disebabkan karena jamur malassezia dominan menghuni kulit. Sebab kulit manusia sebenarnya selalu dihuni oleh bakteri dan jamur. 

"Jadi terjadi ketidakseimbangan penghuni kulit dan kalau jamur lebih dominan bisa menyebabkan infeksi jamur," jelasnya.

Ia menambahkan, orang yang sedang dalam pengobatan dan harus menggunakan antibiotik oles atau obat minum juga bisa sebabkan bakteri pada kulit mati sehingga membuat pertumbuhan jamur lebih dominan. 

Baca Juga: Lakukan Cara Sederhana Ini untuk Tangkal Masalah Jerawat Punggung

Faktor lain penyebabnya adalah sistem imun yang turun, misalnya pada penderita HIV-AIDS atau sedang menjalani pengobatan yang butuh jangka panjang seperti kanker, diabetes, dan jantung. 

"Itu bisa mengubah keseimbangan jamur. Kondisi lingkungan juga berpengaruh. Lembab, basah, panas cocok untuk jamur tumbuh banyak. Maka kenanya pada daerah berkeringat seperti punggung, pundak, dada," paparnya.

"Juga karena dipengatuhi lembab, basah lebih sering pada pria. Karena cowo banyak keringat. Penggunaan skincare, make up itu juga bisa menutup pori-pori sehingga kulit tidak bisa bernapas, itu juga ideal jamur bisa bertumbuh banyak," tambah dokter Arthur. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI