Jatuh Saat Gendong Archie, Meghan Markle Keguguran

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 25 November 2020 | 20:19 WIB
Jatuh Saat Gendong Archie, Meghan Markle Keguguran
Ilustrasi Meghan Markle keguguran. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meghan Markle Rabu mengungkapkan bahwa dia sempat mengalami keguguran di musim panas. Ia menggambarkan hal itu sebagai kesedihan yang hampir tak tertahankan.

Duchess of Sussex yang berusia 39 tahun mengenang dalam esai pribadi untuk The New York Times merasakan "rasa sakit yang tajam" pada pagi biasa di bulan Juli saat mengganti popok putranya yang berusia satu tahun, Archie di rumahnya di California.

"Saya jatuh ke lantai dengan dia dalam pelukan saya, menyenandungkan lagu pengantar tidur untuk membuat kami berdua tetap tenang, nada ceria sangat kontras dengan perasaan saya bahwa ada sesuatu yang tidak benar," tulisnya.

“Saya tahu, saat saya menggenggam anak pertama saya, bahwa saya kehilangan anak kedua.”

Baca Juga: Daftar Camilan Favorit Keluarga Kerajaan Inggris

Meghan Markle. (Shutterstock)
Meghan Markle. (Shutterstock)

Mantan aktris itu dibawa ke rumah sakit di mana dia ingat memegang tangan Harry dan "mencium buku-buku jarinya, basah dari kedua air mata kami".

Ia menuliskan bahwa ia "Menatap dinding putih dingin, mataku berkaca-kaca. Saya mencoba membayangkan bagaimana kita akan sembuh, "tulisnya.

“Kehilangan seorang anak berarti membawa kesedihan yang hampir tak tertahankan, dialami oleh banyak orang tetapi dibicarakan oleh sedikit orang.”

Tidak jelas seberapa jauh Markle dalam kehamilannya, yang belum diungkapkan oleh pihak kerajaan.

Dalam esai - berjudul "The Losses We Share" - Markle mengatakan dia mengungkapkan sakit hatinya sendiri setelah mengetahui bahwa itu adalah ia mengalami peristiwa duka yang juga banyak dialami orang lain.

Baca Juga: Dari Popcorn Hingga Buah Zaitun, Ini Camilan Favorit Para Bangsawan Inggris

“Dalam kepedihan atas kehilangan kami, saya dan suami saya menemukan bahwa di kamar yang terdiri dari 100 perempua, 10 hingga 20 dari mereka akan mengalami keguguran,” tulisnya.

“Namun terlepas dari kesamaan yang mengejutkan dari rasa sakit ini, percakapan ini tetap tabu, penuh dengan rasa malu (yang tidak beralasan), dan melanggengkan siklus berkabung sendirian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI