Suara.com - Karena sudah tak layak dikonsumsi, tak heran jika beberapa orang memilih untuk segera membuang nasi bekas. Namun tahukah Anda, jika ternyata nasi bekas ini bisa dijadikan hand sanitizer?
Menyadur laman Hops.id--Jaringan Suara.com, pembuatan cairan untuk membasmi kuman berbahan dasar nasi bekas ini ditemukan oleh mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.
Menurut lima mahasiswa tersebut, bahan sisa ini bisa diracik menjadi hand sanitizer jika melalui proses formula bioethanol.
Siapa sangka, campuran hand sanitizer yang diperlukan juga bisa didapat dari tumbuhan alami?
Baca Juga: Punya Banyak Stok di Rumah, Bisakah Hand Sanitizer Kedaluwarsa?
“Kami berhasil menciptakan formula bioetanol dari nasi basi dengan penambahan ekstrak daun kemangi (Ocimum americanum L.) yang berpotensi sebagai inovasi hand sanitizer alami,” ungkap Yasmin Auliya Hylmi selaku ketua tim.
Racikan hand sanitizer dengan bahan alami ini juga diklaim sangat aman digunakan oleh berbagai usia, karena racikannya tidak terdapat kandungan methanol yang bisa menimbulkan efek toksisitas.
Cairan hand sanitizer ini juga selain sebagai antibakteri, namun mampu menjadi nativirus dan antifungi untuk berbagai kebutuhan masyarakat yang membutuhkannya.
“Kami menggunakan metode destilasi bertingkat serta peragian untuk mendapatkan kadar bioetanol dari limbah nasi. Takarannya sesuai dengan kadar efektif hand sanitizer, yakni sekitar 60 hingga 80 persen,” jelasnya.
Khusus untuk daun kemanginya, proses yang dilakukan menggunakan metode maserasi. Pelarut dengan tingkat kepolaran tertentu digunakan agar mendapatkan ekstrak yang diharapkan.
Baca Juga: Kehabisan Miras, 7 Orang Tewas Tenggak Cairan Hand Sanitizer
Semua proses telah dilakukan melalui tahap finalisasi fitokimia yang menjamin semua racikan dalam hand sanitizer yang diciptakannya tersebut aman digunakan untuk semua orang.
Ide hand sanitizer dari nasi bekas, berawal dari kegelisahan para mahasiswa ini terhadap banyaknya nasi yang terbuang di rumah makan. Terlebih fasilitas cuci tangan yang menyediakan hand sanitizer sangat minim dan hanya terdapat di lokasi tertentu.
“Kami mencoba menggabungkan beberapa masalah tersebut untuk mendapatkan satu solusi yang kami harap efektif sebagai penyelesaian,” ujarnya.
Gagasan yang tercipta itu diikutsertakan dalam Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) 2020. Setelah melalui persaingan yang cukup ketat, Yasmin dan timnya berhasil membawa pulang Juara LKTI Sub Kategori Saintek Inovasi Bioekonomi. Hal itu telah diumumkan pada website resmi OLIVIA Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada Selasa (10/27/2020) lalu.
Lima Mahasiswa Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga menciptakan formula hand sanitizer alami berbahan dasar limbah nasi. Ketiganya adalah mahasiswa Prodi D3 Teknologi Laboratorium Medis Yasmin Auliya Hylmi (2019); Annisa Maulidya (2019); Ajeng Dilla Lestari (2019); Hilda Rachmania Panglipurning T. (2020); dan Silvia Eka Kurniawati (2020).