Suara.com - Seorang supir ojek online (ojol) bercerita tentang pengalamannya saat harus mengganti makanan yang kemasannya rusak. Cerita ini ia bagikan melalui akun TikTok @yourdestiny69.
Awalnya ia bercerita mendapatkan pesanan makanan dari aplikasi. Sayangnya saat dalam pengantaran makanan tersebut kemasannya remuk dan rusak. Supir ojol ini mengakui bahwa rusaknya makanan tersebut adalah kesalahannya.
Ia kemudian menawarkan kepada pelanggan untuk mengganti makanan tersebut dengan uang tunai. Namun, sang pelanggan menolak. Pelanggan tersebut tetap menginginkan makanan yang sama.
Akhirnya supir ojol ini kembali lagi ke restoran untuk memesan makanan yang sama. Meski dirinya harus bolak balik, ia tetap ingin bertanggung jawab atas kesalahan yang ia lakukan. Sedangkan makanan dengan kemasan remuk tersebut ia makan bersama teman-temannya di pinggir jalan.
Baca Juga: Kerumunan Rizieq Dapat Tes Swab Gratis, Publik Protes: Kita yang Bayar!
"Oh gini rasanya makanan mahal. Lebih spesial makan bareng mereka," tulis supir ojol ini pada video tersebut.
Makanan yang dipesan oleh pelanggan adalah rice bowl dari restoran Mangkok Ku.
Mangkok Ku adalah sebuah restoran yang dirintis oleh Chef Arnold Poernomo bersama dua anak Presiden Republik Indonesia, Kaesang Pangarep serta Gibran Rakabuming.
Harga makanan di tempat ini berkisar Rp 39 ribu sampai Rp 230 ribu.
Video ini kemudian viral. Hingga Selasa (24/11/2020), video ini sudah ditonton lebih dari 400 ribu kali di TikTok. Video ini juga mendapat lebih dari dua ribu komentar dan lebih dari 80 ribu likes.
Baca Juga: Pengikut Rizieq Tes Swab Gratis, Netizen: Pajak Kita Dipakai Para Begundal
Chef Arnold, salah satu pendiri Mangkok Ku juga ikut merespon video ini.
"Tolong buka DM (direct message) saya, thank you," tulis chef Arnold pada kolom komentar.
"Wajib viral. Soalnya tanggung jawab itu penting," ucap seorang warganet.
Ada pula warganet yang memposisikan diri sebagai pelanggan.
"Kalau aku bakal tetep ku terima. Kalau gojeknya udah ada niatan mau ngeganti, cukup tahu orang ini bertanggung jawab, tapi jangan dibebani lagi," ungkap warganet ini.