Suara.com - Kondisi bumi semakin mengkhawatirkan. Faktor alam ditambah ulah manusia, membuat bumi yang di dalamnya terdapat unsur air, tanah, dan udara, semakin hari semakin rusak.
Jika hal ini tidak segera dikendalikan dan diperbaiki, maka kerusakan alam akan semakin parah, yang tentunya memberikan dampak buruk bagi kehidupan di masa yang akan datang.
Melihat hal tersebut, generasi muda dianggap penting sebagai agen perubahan dalam pemecahan masalah lingkungan. Apalagi Yayasan Indonesia Cerah dan Change.org mencatat bahwa 89 persen generasi muda merasa sangat khawatir dengan dampak krisis iklim yang terjadi saat ini.
"Generasi Y, Z dan A dihadapkan oleh tantangan yang begitu besar untuk kehidupan dimasa yang akan datang, khususnya mengenai keseimbangan alam dan ketidakpastian global. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan rasa saling memiliki serta bergotong-royong antar generasi," jelas Erwin Parengkuan Founder dan CEO TALKINC dalam diskusi virtual pada Senin (23/11/2020).
Baca Juga: Prediksi Gempa Magnitudo 8,9 Bakal Guncang Sumbar, Pakar Ingatkan Ini
Memanfaatkan teknologi melalui media sosial yang akrab dengan generasi muda, kata Erwin. merupakan metode yang tepat untuk kita bersama-sama menyadarkan, mengingatkan, dan berkomitmen menjaga bumi kita bersama.
Untuk itu, TALKINC bekerjasama dengan TikTok sebagai salah satu platform media sosial populer bersama-sama menyuarakan pergerakan menyelamatkan bumi lintas generasi.
Hal ini sejalan dengan tujuan TikTok untuk dapat menginspirasi dan mendorong generasi muda dalam memberikan dampak positif terhadap komunitas serta dunia.
Caranya, adalah dengan mengajak seluruh kalangan untuk turut berpartisipasi mengikuti TikTok hashtag challenge dan TALKINC essay competition 300 kata mengenai Local Hero.
"Konsep dari Local Hero adalah menceritakan tentang seseorang yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitarnya. Pemenang akan diumumkan pada akhir Desember 2020 melalui platform media sosial TALKINC," jelas Erwin.
Baca Juga: Waspada, Gempa Bermagnitudo 8,9 Bakal Guncang Sumatera Barat
Kegiatan ini, kata Erwin diharapkan dapat membuat lebih banyak generasi muda untuk berkontribusi menyelamatkan bumi, mulai dari diri sendiri dengan menerapkan pola hidup ramah lingkungan dan penggunaan media sosial yang lebih positif.