Hari Anak Sedunia, Siwon Choi: Merusak Alam Seperti Merusak Masa Depan Anak

Jum'at, 20 November 2020 | 13:17 WIB
Hari Anak Sedunia, Siwon Choi: Merusak Alam Seperti Merusak Masa Depan Anak
Siwon Choi. (@siwonchoi/instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanggal 20 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Anak Sedunia atau World Children's Day. Perayaan tahun ini menggaris bawahi masalah krisis iklim dan lingkungan.

Hal ini juga menjadi sorotan selebriti ternama Korea Selatan, Siwon Choi. Kata Siwon, setiap anak memiliki mimpi dan cita-cita di masa depan. Karena itu, kerusakan lingkungan dan iklim seperti pembakaran hutan hingga pencemaran lingkungan di laut bisa merampas masa depan anak-anak.

"Krisis iklim merampas masa depan anak-anak. 'Perubahan' iklim juga akan 'mengubah' kesehatan kita, perilaku kita, keselamatan kita, dengan cara yang sama sekali tidak terbayangkan," ujar Siwon sebagai Duta UNICEF Internasional, dikutip dari cuitan @UNICEF_EAPRO, Jumat (20/11/2020).

Siwon berharap perayaan Hari Anak Sedunia 2020 dijadikan momentum bersama untuk menyudahi aksi perusakan lingkungan, yang tidak hanya bisa merenggut hidup masa kini tapi juga kehidupan anak-anak di masa depan.

Baca Juga: Unggah Foto Lawas, Ustaz Abdul Somad Disebut Mirip Bruce Lee hingga Siwon

"Mari kita hentikan perubahan iklim yang tidak hanya untuk kita, tapi juga untuk generasi yang akan datang," tutur Siwon.

Sementara itu pada Oktober 2020 lalu, sebanyak 1.000 anak dan anak muda Indonesia berpendapat tentang perubahan iklim yang sedang terjadi, harapan di masa depan, termasuk melakukan aksi untuk lingkungan.

Terjadinya pandemi Covid-19 di 2020, juga tidak lepas dari dampak kerusakan lingkungan yang terjadi, karena Covid-19 ditularkan dari binatang liar ke manusia.

Jangankan perubahan iklim, dampak krisis Covid-19, menurut UNICEF juga sudah sangat menyebabkan terampasnya hak-hak anak seperti kepala keluarga yang diputus kerja, mengakibatkan anak dalam keluarga kekurangan gizi.

Hak anak mendapatkan pembelajaran di sekolah juga ikut terganggu, karena sekolah ditutup dan harus belajar dari jarak jauh. Apalagi anak-anak di pedalaman yang kesulitan akses internet dan teknologi gadget sangat terbatas.

Baca Juga: Ada Choi Siwon, Ini Daftar 5 Crazy Rich Korea Selatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI