Suara.com - Salah satu hal yang dilarang selama pandemi virus corona adalah menggelar pesta. Meski begitu, masih banyak yang sengaja melanggar aturan ini dan mengabaikan protokol kesehatan.
Di Australia, tamu pesta dibatasi sebanyak 30 orang saja. Hal itu membuat sepasang siswa asal Sydney merasa kecewa.
Melansir laman Daily Star, kedua remaja tersebut ingin menggelar pesta kelulusan SMA. Seperti diketahui, mayoritas acara kelulusan tahun ini memang digelar secara virtual.
Namun, kedua remaja dari Sydney Grammar School tersebut tidak kehabisan ide. Agar bisa mengundang banyak tamu, mereka membuat pesta pernikahan palsu.
Baca Juga: Pernikahan Adat London Ini Viral, Cocok Jadi Inspirasi Pecinta Bola!
Berbeda dengan pesta biasa, pasangan pengantin boleh mengundang sampai 150 orang tamu. Aturan inilah yang dimanfaatkan oleh kedua remaja itu.
Meski begitu, niat buruk mereka terbongkar saat foto pernikahan tersebar di media sosial. Di sana, tampak dua remaja laki-laki yang berpura-pura jadi pasangan dan bertukar janji pernikahan.
Foto tersebut lantas dikirimkan oleh seorang tetangga ke orangtua siswa yang bersangkutan. Awalnya, si tetangga ingin mengucapkan selamat.
Namun, orangtua remaja ini lekas sadar bahwa putra mereka menggelar pesta pernikahan palsu. Mereka pun langsung membatalkan pesta kelulusan yang tengah digelar.
Menurut orangtua remaja tersebut, pesta ini adalah "ide konyol anak remaja".
Baca Juga: Viral Totalitas Biduan Joget di Hajatan Nikah sampai Panjat Genteng
"Tidak ada upacara pernikahan yang mengikat secara legal dan kami menutup pesta perayaan tersebut begitu mengetahuinya. Untunglah, tidak ada yang berisiko (tertular Covid)," ungkap orangtua remaja tersebut.
Karena pesta dibatalkan, kedua remaja ini tidak jadi dikenai denda. Di sisi lain, keduanya sudah meminta maaf karena membuat prank pesta pernikahan palsu dan nyaris melanggar aturan lockdown.
Kabar pesta pernikahan palsu itu sendiri menuai berbagai respons. Ada yang memuji ide cerdas kedua remaja ini, sementara sisanya mengkritik mereka yang nekat melanggar aturan lockdown.