Suara.com - Tips ternak kutu air di ember yang bisa dijadikan pakan untuk ikan hias bisa disimak di sini. Budidaya kutu air atau kutir yang jadi pakan ikan ini sedang menjadi peluang bisnis cukup menjanjikan di tengah pandemi Covid-19.
Bagi banyak orang, kutu air dianggap sebagai hewan yang tidak berguna ataupun merugikan. Namun ternyata, kutu air merupakan salah satu pakan ikan hias. Dengan ini, kutu air yang sering dinilai sebagai hewan yang harus disingkirkan dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Bahkan, ternak kutu air tidak membutuhkan area yang luas. Hanya dengan menyediakan ember, kutu air yang tadinya dianggap sebagai hama dapat Anda budidayakan. Bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan kutu air, berikut ini tips ternak kutu air di ember yang bisa dijadikan pakan untuk ikan hias.
Baca Juga: 7 Jenis Ikan Hias Mudah Dipelihara di Rumah
Bibit kutu air bisa didapatkan dengan mencarinya sendiri. Biasanya, kutu air berada di sekitar selokan dan genangan air.
Selain itu, bisa juga dengan cara membuatnya sendiri dengan menyediakan sayuran busuk, ampas kedelai, dan air susu atau air teh, serta kotoran ayam dan air got juga dapat digunakan untuk membuat kutu air. Kalau tidak ingin repot, kamu bisa beli bibit kutu air. Kamu dapat membeli bibit kutu air di beberapa tempat di pasaran, mulai toko ikan hingga marketplace.
2. Tempat atau wadah pembiakan kutu air
Tempat atau wadah yang digunakan untuk ternak kutu air biasanya berupa bak atau ember plastik berukuran besar. Pertama, Anda perlu mempersiapkan wadah tersebut.
Caranya, taburkan kapur untuk menetralkan tingkat keasaman sebelum dilakukan pengisian air ke dalam bak. Kutu air tidak membutuhkan air yang dalam untuk hidup. Oleh karena itu, pengisian air tidak usah terlalu banyak.
Baca Juga: Cara Ternak Kutu Air untuk Pakan Ikan, Ikuti 5 Langkah Mudah Ini
Bibit kutu air dapat dibuat dari sayuran kol busuk. Untuk membuat bibit ini, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, mencuci sayuran kol yang sudah membusuk. Lalu, masukkan kol ke dalam tempat atau wadah yang berisi air dan simpan 1 minggu.
Kemudian, setelah 1 minggu dibiarkan, kotoran dari sayur kol tersebut turun ke dasar wadah. Nah, ketika kotoran turun ke dasar wadah atau dasar air, akan muncul bibit kutu air. Dalam prosesnya, bibit kutu air ini tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Pasalnya, sinar matahari langsung dapat merusak proses perkembangan bibit tersebut.
4. Pemberian pupuk untuk makanan kutu air
Untuk memberikan makan kutu air, Anda perlu melakukan penebaran pupuk kandang secukupnya, lalu dibiarkan selama 4 sampai 5 hari. Selain pupuk kandang, ada beberapa bahan lagi yang dapat digunakan sebagai pupuk kutu air, seperti tepung terigu, tepung tapioka, dedak, ragi, limbah cair tahu, dan eceng gondok.
Kutu air dapat dipanen dalam waktu 10 sampai 11 hari setelah proses pembuatannya. Memanen kutu air dapat menggunakan jaring halus. Setelah kutu air diambil menggunakan jaring halus, Anda perlu mencuci kutu air menggunakan air bersih. Setelah dicuci, kutu air pun siap diberikan sebagai pakan ikan hias.
Ternyata cukup mudah bukan untuk beternak kutu air? Anda cukup memperhatikan beberapa hal saja agar perkembangbiakan kutu air tidak terganggu.
Itu dia tips ternak kutu air di ember. Semoga tips di atas dapat membantu!
Kontributor : Theresia Simbolon