Suara.com - Beberapa ibu yang sedang menyusui kerap mengalami kejadian payudara bocor, di mana air susu ibu atau ASI merembes dan membuat pakaian basah seketika. Memamg cukup memalukan, tapi Anda patut berbangga, karena itu artinya payudara Anda menghasilkan banyak ASI.
Seperti dikutip dari Boldsky, Senin (16/11/2020), payudara bocor biasanya terjadi karena stok ASI yang berlebih, atau bisa juga terjadi saat hormon oksitosin memicu sel otot di payudara sehingga merangsang keluarnya ASI.
Nah, untuk mengantisipasi kejadian yang memalukan, Anda harus tahu kapan saja ibu menyusui berisiko mengalami payudara bocor.
- Payudara biasanya secara otomatis mengeluarkan ASI saat ibu mendengar bayinya atau bayi orang lain yang menangis.
- Proses menyusui yang tidak seimbang, antara payudara yang kanan dan kiri.
- Saat ibu mandi air panas atau air hangat, biasanya ASI lebih mudah mengalir keluar.
- Saat melakukan hubungan seks, ASI juga bisa keluar dengan sendirinya dari payudara.
ASI bocor dan Seks
Hormon oksitosin yang dilepaskan selama orgasme atau berhubungan seks yang memainkan payudara, akan memicu ASI keluar lebih cepat. Disarankan bagi ibu menyusui, sebelum melakukan hubungan seks, pastikan payudara terasa nyaman dan baik-baik saja.
Baca Juga: Videografis: Panduan Menyusui Ibu yang Terinfeksi Covid-19
Tapi jika payudara merasa tidak nyaman, sebaiknya segera bicarakan dengan pasangan Anda. Misalnya meminta izin untuk menyusui bayi lebih dulu atau memompa ASI sebelum melakukan hubungan seks, dan memakai bra menyusui untuk menahan ASI yang bocor.
Durasi ASI bocor
Seorang ibu menyusui biasanya mengalami insiden payudara bocor selama beberapa minggu pertama menyusui. Setelahnya, tubuh ibu perlu waktu untuk menyesuaikan diri dan dibantu dengan menyusui bayi.
Fenomena payudara bocor durasinya cenderung beragam, karena beberapa ibu cenderung mengalami payudara bocor selama 6 hingga 10 minggu pertama menyusui.