Suara.com - Salah satu penginapan di Bali, Toya Devasya Resort siap memanjakan wisatawan dengan spot ikonik di Kintamani. Pemandangan perbukitan, gunung hingga danau Batur menjadi daya tarik yang bikin betah saat menginap di Toya Devasya Kintamani Resort.
Letaknya persis di tepi Danau Batur kawasan Geopark Batur Kintamani, yang menawarkan keindahan pemandangan gunung yang indah. Siap-siap pakai baju panjang dan jaket khususnya di malam hari karena sejuknya hawa di sana.
Suara Bali mendapat kesempatan merasakan keseruan bermalam di resort mewah dengan fasilitas hotel berbintang ini, Sabtu (14/11/2020).
Tamu Meningkat Usai Dikunjungi Ashanty, Anang, Aurel dan Azriel
Baca Juga: Menikmati Mujair Nyat-Nyat Khas Kintamani di Toya Devasya
Disambut dengan keranjang berisi buah jeruk Kintamani di meja dengan kursi santai yang nyaman di depan teras, kemudian ruang TV dengan sofa empuk di luar kamar utama, dan taman serta kolam renang outdoor pribadi menjadi spot paling bikin tak mau keluar vila.
Ada juga kolam renang pribadi di tiap vila Toya Devasya Kintamani, dilengkap dengan pancuran air panas bersumber dari mata air gunung batur langsung, dijamin puas berenang seharian dalam vila lho.
Memasuki kamar utamanya, pengunjung bisa menikmati TV di kamar, lengkap dengan sofa lebar nan empuk untuk menonton tepat di samping kasur king size yang tidak kalah bikin nyaman dan tidur lelap.
Tidak sampai di situ, fasilitas mewah juga akan Anda dapati di kamar mandi. Ada bath up, shower dan area batu alam tanpa atap yang cocok untuk area berjemur. Tidak lupa meja rias dan lemari pakaian yang menyediakan fasilitas baju handuk hingga mini bar tepat di depan kamar mandi.
Untuk tamu vila apalagi tamu premium resort, Anda bisa menikmati fasilitas Toya Devasya lainnya antara lain, 7 kolam hot spring, 1 kolam renang air hangat olympic size, 2 unit waterbom spiral slide dan sebuah anjungan watersport untuk menjelajah danau.
Baca Juga: Tips Stacycation Dari Rumah Saat Pandemi
Ada 3 type vila di Tiya Devasya, pertama Deluxe Rp 3.500.000 per malam sudah termasuk dinner dan breakfast untuk 2 orang. Type Honeymoon Rp 5.000.000 per malam, dinner dan breakfast untuk 2 orang dan Type Family Rp 6.000.000 per malam, terdapat dua kamar tidur, dan dapat dinner dan breakfast untuk 4 orang.
Putu Astiti Saraswati, Direktur Utama Toya Devasha, menuturkan sudah siap 100 persen untuk menyambut turis lokal dan mancanegara, setelah melakukan beberapa perbaikan dan renovasi beberapa waktu lalu.
"Ya sempat tutup saat Bali lockdown pada April dan Mei dan kami manfaatkan untuk beberapa penambahan pipa untuk area hot spring, namun kami sudah buka kembali pertengahan Juni dan terapkan protokol kesehatan selama pandemi," kata perempuan yang akrab disapa Ayu ini.
Ia menuturkan sejak Juni hingga Oktober pengunjung tidak sampai 10 persen dari biasanya. Sebelum pandemi pengunjung, kata Ayu, bisa mencapai 600 hingga 800 orang, namun sekarang hanya 60 orang.
"Belakangan makin meningkat, dibantu dengan kunjungan Ashanti-Anang dan Aurel serta Azriel yang juga ikut berkunjung turut promosikan Toya Devasya hingga belakangan kunjungan meningkat 100 orang perhari," jelasnya.
Penerapan Protokol Kesehatan Saat Berkunjung hingga Menginap
Ia pun menyampaikan selama pandemi, Toya Devasya mewajibkan pengunjung untuk mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker juga diwajibkan cuci tangan di tempat yang sudah tersedia dengan sabun dan air mengalir.
Disamping juga pemeriksaan suhu tubuh. Jika ditemukan pengunjung yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius, dilakukan asistensi oleh petugas poli klinik Toya Devasya, selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh petugas Puskesmas Kintamani.
Sementara itu Manager Operasional Toya Devasya, Bambang Irian, menambahkan, pengunjung yang melalui prosedur kesehatan melakukan pembelian tiket paket restoran di loket yang telah disediakan. Selain itu pengunjung juga akan diberikan paket gelang sebagai pengganti uang.
Pengunjung juga diimbau memperhatikan physical distancing. Baik saat berada di ruang ganti, kolam, ataupun kamar mandi. Pun saat berada di restoran.
Bambang mengatakan, pengunjung yang hendak makan, diwajibkan mencuci tangan ditempat yang telah tersedia.
Setelah pengunjung menikmati hidangan, petugas Toya Devasya melakukan pembersihan dan penyemprotan pada setiap meja makan dengan menggunakan disinfektan.
Pemesanan makanan atau minuman oleh pengunjung tetap dilakukan secara bergiliran. Setiap meja tempat makan sudah diberikan tanda silang, untuk mengatur jarak.
Kolam yang disediakan kepada pengunjung juga dibatasi maksimal 25 orang.
"Dengan dilakukan simulasi protokol kesehatan ini, diharapkan pengunjung mampu menerapkannya dan mencegah penyebaran Covid- 19," kata Bambang.
Pengalaman Seru Glamping di Toya Devasya
Tidak hanya vila super mewah, Anda yang ingin mendapatkan pengalaman kemping dan glamping di pinggir danau dengan pemandangan bukit dan gunung saat bangun pagi, bisa memesan kamar superior tent di Toya Devasya.
Executive tent menawarkan privasi camping dengan tempat tidur dan ruang ngobrol serta lampu hias dan meja di dalam tenda, kemudian kursi dan meja santai di depan tenda dan tenda dengan pembatas untuk menjaga privasi pengunjung. Sedangkan superior tent menawarkan keseruan camping alami matras dan sleeping bed dan tenda berbaur dengan tenda lainnya.
Untuk harga executive tent Rp 600.000 per orang sudah termasuk dinner dan breakfast dan superior tent Rp 500.000 per orang sudah termasuk dinner dan breakfast, serta api unggun dan menikmati fasilitas wahana hingga hot spring di Toya Devasha.
"Untuk tamu yang ingin merasakan candle light dinner di pinggir pantai saat kemping, Toya Devasya juga menyediakan makan malam spesial berdua secara private dengan menu sesuai permintaan," terang Bambang Irian.
Ia menambahkan ada 25 tent superior dan bisa ditambah sesuai permintaan tamu, karena biasanya dipakai untuk acara gathering, kegiatan outing dan lain-lain. Sedangkan executive tent ada 17 tenda untuk saat ini.
"Berada di tengah alam nan asri dan sejuk, pemandangan gunung, bukit dan danau, kami ingin menawarkan pengalaman menginap pada pengunjung senatural mungkin dan dekat dengan alam," tutupnya mengakhiri perbincangan.
Kontributor : Silfa