Ibu satu anak itu juga mengingatkan agar ibu yang mengalami parental burnout selama pandemi harus tetap semangat dan tetap bersabar dalam menjalankan perannya. Lalu, tetap patuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan untuk menjaga kesehatan keluarga.
Lain lagi dengan seorang ibu sekaligus karyawan swasta bernama Giska Divakaruni. Ia berpendapat bahwa masalah membagi waktu merupakan tantangan sebagai seorang ibu juga sebagai pekerja untuk menafkahi keluarganya. Belum lagi ditambah tugas harus melayani sang suami.
"Jadi bagi waktunya sebisa mungkin semua dikerjakan pada jamnya. Misalnya kaya waktu jam sekolah ya sekolah, melayani suami ya waktunya melayani suami. Bukan malah mengerjakan pekerjaan yang lain," beber dia.
Jika dibilang lelah, itu ya pasti lelah, karena otak akan bekerja lebih banyak lagi. Yang biasanya cuma mengurus kerjaan dan rumah saja, kini masih ditambah lagi mendampingi anak belajar online.
Kendati begitu, untuk mengatasinya agar terhindar dari stres atau parental burnout ini, ia mengaku sering melakukan istirahat, lalu sering konsumsi makanan sehat dan melakukan olahraga. Ditambah, ia memastikan dirinya selalu berpikir positif dan tetap enjoy dalam menjalani hidup.
Kemudian ada juga Siti Yunani, seorang ibu sekaligus karyawan swasta di sebuah perusahaan di Bekasi. Selain masalah parental burnout, ia juga mengkhawatirkan perubahan perilaku anaknya karena sudah beberapa beberapa bulan hanya berada di rumah saja.
"Sebenarnya mau banget anak masuk untuk belajar di sekolah, tapi ini bukan karena bosan untuk mengurus anak di rumah, tapi lebih kasihan kepada anak-anak. Karena mereka butuh bersosialisasi dengan teman-temannya," terang dia.
Sedangkan Ella Mustika selaku pengajar di sekolah swasta Bekasi menambahkan, dirinya bersama suami juga sering berbagi peran untuk mendampingi anak saat kegiatan sekolah.
"Kalau aku lebih dengan cara membagi tugas bersama suami. Ketika aku sedang bekerja ada kegiatan zoom meeting, pasti anak didampingi bapaknya. Pokoknya bergantian dengan suami untuk mendampingi anak-anak belajar online," ucapnya.
Baca Juga: Parental Burnout, Ketika Orangtua Lelah Fisik dan Mental
Dia juga berharap mudah-mudahan belajar mengajar di sekolah segera diperbolehkan, karena belajar di sekolah menurutnya lebih efektif.