Suara.com - Tidak sedikit perempuan yang menganggap rambut sebagai mahkota mereka. Agar tetap sehat, Anda pun harus rajin melakukan perawatan rambut.
Kimberley Gorton adalah salah satu wanita yang bangga dengan rambut panjangnya. Wanita yang berprofesi sebagai perawat tersebut sudah 16 tahun memanjangkan rambut.
Menyadur Daily Mail, Kimberley trauma setelah pergi ke salon untuk merapikan dan mengecat rambutnya dengan warna semi-permanen.
"Aku sudah pernah mewarnai rambut sebelumnya dan rambutku terlihat lebih bersinar. Aku juga sudah sering ke salon ini untuk merapikan rambut setiap tiga bulan dan tidak ada masalah."
Baca Juga: Tak Harus Sering ke Salon, 5 Makanan Ini Bikin Kuku dan Rambut Jadi Sehat
Tiga minggu sebelum ke salon, Kimberley memang sempat mengepang rambutnya dan belum keramas. Namun, penata rambut mengatakan bahwa hal itu bukan masalah.
Sayangnya, proses mewarnai rambut itu tak berakhir sesuai harapan. Setelah diberi warna dan dicuci, rambut Kimberley malah berubah kusut dan menggumpal.
"Ada gumpalan besar di bagian kanan dan gumpalan lebih kecil di sebelah kiri, dan itu terjadi di seluruh bagian belakang rambutku," curhatnya.
Penata rambut di salon meminta Kimberley untuk tidak khawatir dan berjanji akan membereskan kekacauan yang ada. Namun, rambut wanita ini tetap kusut meski sudah ditarik berkali-kali.
Nasib apes Kimberley tidak berhenti sampai di sana. Wanita ini harus menjemput anaknya dan terpaksa pergi dari salon.
Baca Juga: Pergi ke Salon atau Restoran saat Pandemi? Terapkan Protokol Kesehatan Ini
Pihak salon pun meminta Kimberley kembali datang hari berikutnya. Dia juga menyuruh Kimberley mencari tips dari Youtube.
Namun, semua cara yang dicoba tidak berhasil. Sebaliknya, si penata rambut malah menyuruhnya untuk potong pendek dan menganggap ini bukan masalah besar.
"Mereka memakai kondisioner, minyak zaitun, dan mencoba semuanya tapi tidak ada perubahan. Mereka bahkan menggunakan tangan dan mencoba menarik rambutku."
"Mereka menganggap ini bukan masalah dan menyuruhku memakai wig sebagai candaan," imbuh perawat 36 tahun ini.
Tak hanya itu, pihak salon yang memotong pendek rambut Kimberley sama sekali tidak merapikannya. Rambut panjang wanita ini berubah tipis dan acak-acakan.
Insiden ini membuat Kimberley trauma hingga harus menjalani konseling. Pasalnya, Kimberley sudah susah-susah merawat rambut selama belasan tahun.
Tidak hanya itu, Kimberley berbalik menuntut pihak salon. Namun, butuh 6 bulan sampai mereka mau mengaku salah dan memberinya kompensasi Rp 112 juta.
"Ini mungkin terdengar sepele tapi aku tidak bisa tidur, makan, dan menangis berbulan-bulan. Aku sangat kecewa dan takut ke salon lagi," ujarnya.
"Butuh setahun bagiku untuk kembali percaya diri. Aku sudah membuat janji untuk memperbaikinya, tapi aku hanya ingin memanjangkan rambut lagi," tambah Kimberley.