Cobain Yuk, Serunya Tur Museum Lewat Virtual

Sabtu, 14 November 2020 | 17:35 WIB
Cobain Yuk, Serunya Tur Museum Lewat Virtual
Ilustrasi tur museum virtual. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Layanan kunjungan museum di masa pandemi Covid 19 otomatis telah terhenti beberapa bulan lalu. Namun demikian, masyarakat tetap dapat belajar dan berkunjung ke museum melalui media virtual.

Sekretaris Balitbang dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), Suhadi mengatakan, di masa pandemi, pihaknya melakukan kolaborasi dengan sejumlah meseum untuk melakukan tur secara virtual.

“Keadaan sudah berubah karena pandemi. Maka tugas kita di Kemendikbud adalah memastikan anak-anak tetap mendapat layanan pendidikan, termasuk layanan museum,” ujar Suhadi dalam pernyataannya seperti dikutip dari laman Kemendikbud RI, Sabtu (14/11/2020).

Menurutnya, dengan siswa ke museum ini akan turut membentuk karakter pelajar pancasila. Dia pun mengajak orang tua beserta para guru sekolah untuk berperan agar anak-anak pergi ke museum secara virtual. 

Baca Juga: Catat, Festival Virtual Reality Pertama di Indonesia Digelar Akhir Bulan

Seorang perempuan mengenakan kacamata virtual reality (VR). (Shutterstock)
Seorang perempuan mengenakan kacamata virtual reality (VR). (Shutterstock)

Sementara, Museolog Universitas Indonesia, Kresno Yulianto mengapresiasi, para pengelola museum yang sudah beradaptasi menjalankan strategi digital, hal ini tentu menjadi kemajuan dalam manajemen museum.

Dia juga mengungkapkan tantangan dan inovasi yang dilakukan para pengelola museum selama masa pandemi. Salah satunya dengan menyorot beberapa sajian virtual beberapa museum yang dinilai masih kurang komunikatif dan ada distorsi.

“Pesan yang diinginkan tidak sampai. Maka museum harus bersinergi dengan semua stakeholders. Biasanya, pemangku kepentingan akan senang hati kalau museum membutuhkan mereka,” jelasnya.

Selain itu, Kepala Museum Nasional, Siswanto menuturkan akan membantu melakukan sosialisasi, utamanya menyasar ke sekolah-sekolah. Kata dia, sudah banyak murid yang mengungkapkan kerinduannya berkunjung ke museum. Namun begitu, ia mengaku pihaknya butuh bantuan dalam pembuatan konten digital.

“Tetapi jujur, kami kekurangan SDM. Kami punya materi, tapi membuat konten itu agak lama. Kami harap generasi milenial mau berkolaborasi dengan tetap mentaati aturan yang ada,” tuturnya. 

Baca Juga: Hadir Secara Virtual di Sidang Pinangki, Andi Batal Diperiksa Sebagai Saksi

Adapun, saat ini Indonesia memiliki 439 museum di 34 provinsi. Sejak pandemi, survei UNESCO pada Mei 2020 menunjukkan, 90 persen dari sekitar 85 ribu museum di seluruh dunia menghentikan layanan kunjungan wisatawan secara fisik ke museum.

Hal ini berdampak pada keberlangsungan museum itu sendiri, terutama museum-museum yang dikelola swasta dan perorangan, yang pendanaannya bergantung sepenuhnya dari kunjungan wisatawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI