Akhir Tahun, Candi Prambanan dan Borobudur Siap Terima 7.000 Wisatawan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 10 November 2020 | 19:41 WIB
Akhir Tahun, Candi Prambanan dan Borobudur Siap Terima 7.000 Wisatawan
Suasana Candi Borobudur pada hari pertama libur cuti bersama 28-30 Oktober 2020. (Suara.com/ Angga Haksoro).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Adaptasi kebiasaan baru sukses dilakukan di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko.

Oleh karena itu pengelola tiga candi tersebut berupaya dapat menambah kuota jumlah wisatawan ke destinasi Candi Prambanan hingga 7.000 orang per hari pada uji coba pariwisata tahap ke empat atau saat liburan Natal dan Tahun Baru 2021.

"Hingga saat ini kami telah uji coba AKB tahap ke tiga dengan kuota wisatawan 5.000 orang per hari. Pada tahap empat nanti, atau saat libur Natal dan Tahun Baru kami upayakan untuk dapat menambah kuota menjadi 7.000 wisatawan," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Edy Setijono di Sleman, DIY, Selasa (10/11/2020) dilansir ANTARA.

Menurut dia, pada tahap uji coba operasional sesuai AKB kuota wisatawan sebanyak 1.500 orang per hari, berjalan dengan baik sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Catat! Berikut Daftar Stasiun KRL Jogja-Solo dan Tarifnya

"Kemudian pada tahap dua kuota kami naikkan menjadi 2.500 wisatawan per hari, dan tahap tiga kuota naik lagi menjadi 5.000 wisatawan per hari. Dari hasil evaluasi tahap satu hingga tiga, semua dapat berjalan dengan baik, sehingga nanti uji coba tahap empat kuota kami naikan menjadi 7.000 wisatawan per hari," katanya.

Ia mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY untuk uji coba operasional tahap ke empat.

"Setiap tahap uji coba Satgas Covid-19 DIY selalu memantau AKB pariwisata, dan selama ini kami mendapat penilaian yang baik, sehingga kami mendapat rekomendasi untuk bisa menaikkan kuota pengunjung," katanya.

Edy mengatakan dengan kuota wisatawan sebanyak 7.000 per hari berarti sudah sekitar 60 persen dari jumlah rata-rata pengunjung di Candi Prambanan saat sebelum pandemi Covid-19 atau pada 2019.

"Jadi memang ini harus kami lakukan bertahap, karena yang paling utama adalah kami ingin memastikan bahwa protokol yang kami jalankan itu betul-betul bisa kita implementasikan. Jadi kami ingin menghadirkan destinasi yang aman, yang sehat yang juga tetap tidak mengurangi kenyamanan dari para wisatawan," katanya.

Baca Juga: Ekskavasi Situs Langlang, Arkeolog Sebut Lebih Mengarah ke Bangunan Candi

Ia mengatakan yang harus disadari bersama adalah bahwa semua fokus di protokol kesehatan, terutama melatih SDM untuk bisa mengimplementasikan standar operasional prosedur (SOP) AKB pariwisata.

"Yang perlu disadari, kami meningkatkan kuota itu tujuannya apa? untuk melatih kami, melatih pengelola harus bisa mengimplementasikan. Karena beda handling 1.500 dan 2.500 dan 7.000 nantinya. Ini kondisinya berbeda. Nah inilah yang kami selalu evaluasi," katanya.

Bagi wisatawan atau pengunjung Candi Prambanan, kata dia, juga disiplin untuk taat kepada protokol kesehatan, seperti menggunakan masker yang aman dari kain tiga lapis.

"Menggunakan masker dengan baik dan benar itu cara paling mudah untuk mencegah penularan Covid-19. Ketika kita menggunakan masker itu peluang tertularnya turun hampir 80 persen. Dengan catatan maskernya tiga lapis, dan memakainya dengan benar, " katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI