Banyak Netizen Cari Link Pemersatu Bangsa, Psikolog: Tanda Kemunafikan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 09 November 2020 | 17:30 WIB
Banyak Netizen Cari Link Pemersatu Bangsa, Psikolog: Tanda Kemunafikan
Ilustrasi menonton video porno [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai video syur mirip artis tersebar di media sosial, banyak netizen yang berburu link untuk mencari tahu dan melihatnya. Banyak di antara netizen yang mengibaratkan hal itu sebagai link pemersatu bangsa.

Namun, Psikolog seksual Zoya Amirin menyebut bahwa para pencari link pemersatu bangsa sebagai orang yang munafik.

"Terkait fenomena warganet yang suka berbagi video artis bahkan suka bikin bercandaan tentang 'link pemersatu bangsa', menurut saya itu adalah perilaku standar ganda karena banyak orang yang menghakimi yang mengatakan pelacur-lah, wanita murahanlah tapi juga pengin dibagi link-nya," kata Zoya dikutip dari ANTARA, Senin, (9/11/2020).

Menurutnya, hal itu masih berlaku saat ini. Walaupun telah banyak informasi yang mengatakan bahwa penyebaran video intim tidak bisa dibenarkan.

Baca Juga: Soal Video Adegan Ranjang yang Viral, Polisi Akan Panggil Gisel

Ilustrasi situs porno. (Shutterstock)
Ilustrasi situs porno. (Shutterstock)

"Fenomena itu secara tidak langsung menggambarkan kemunafikan, karena bukannya mencari pelaku penyebar video namun malah lebih sibuk jadi polisi moral buat orang lain."

Untuk itu, Zonya menyarankan jika mendapat video intim atau materi konten berisi pornografi sebaiknya tidak disebarluaskan lagi.

"Setop di kamu aja. Jangan menyebarkan aib orang lain, jika ada orang yang mengirim tanpa diminta misal di WhatsApp group sebaiknya di-delete saja. Jika menemukan link di media sosial sebaiknya dilaporkan."

Lebih jauhm Zoya menilai bahwa orang yang ada dalam video kemungkinan besar adalah korban kekerasan berbasis gender online.

Menyebarkan video pribadi tanpa adanya izin termasuk melanggar hukum.

Baca Juga: Klarifikasi Video Syur, Polisi Segera Panggil Gisel

"Mirisnya, kita terlalu fokus menyalahkan korban tanpa berusaha mencari siapa yang pertama kali menyebarkan video atau foto tersebut. Seharusnya kita melindungi korban, bukan justru menghakiminya."

Lebih lanjut Zoya mengatakan bahwa merekam kegiatan seksual belum tentu merupakan hal yang aneh dan menyimpang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI