Suara.com - Sebelumnya maskapai asal Singapura, Singapore Airlines, mengatakan akan merilis penerbangan tanpa tujuan. Kali ini, ratusan warga singapura yang telah rindu berwisata, berlayar dengan kapal pesiar tanpa tujuan. Kesempatan ini bisa dibilang langka di tengah pandemi Covid-19.
Kapal pesiar penyedia layanan ini adalah Dream Cruises. Kapal ini memiliki panjang hingga 335 meter. Sebelum memulai perjalanan laut, para penumpang wajib menjalani swab test.
Tentu saja hal ini dilakukan dengan upaya meminimalisir penyebaran Covid-19. Kapal pesiar ini hanya diisi setengah dari kapasitas untuk menghindari kerumunan.
Menyadur laman Asia One, Senin (9/11), seorang pensiunan berusia 73 tahun bernama Ang Sen Hock, mengatakan dirinya tak takut terinfeksi Covid-19 saat melakukan liburan di kapal pesiar ini. Dirinya pun mengungkapan telah memesan beberapa perjalanan lagi di akhir bulan.
Baca Juga: Hindari 3 Hal Krusial Ini Kalau Mau Liburan Terasa Nyaman dan Menyenangkan
"Tidak khawatir. Karena awal tahun ini saya juga menjadi penumpang di kapal pesiar ini dan kebetulan ada 2 kasus yang dicurigai. Kami tetap naik karena mereka (pihak kapal pesiar) memiliki tindakan khusus,"ucap Ang sembari menunggu hasil tes.
Pandemi Covid-19 benar-benar berdampak bagi sejumlah sektor usaha. Salah satu yang paling terdampak ialah industri kapal pesiar. Hal ini karena Singapura menjadi salah satu negara dengan larangan perjalanan yang sangat ketat.
Tak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 banyak mempengaruhi sektor pariwisata. Kapal pesiar yang digunakan untuk perjalanan tanpa tujuan ini adalah kapal pesiar khusus Singapura.
Perjalanan unik ini digolongkan sebagai perjalanan pulang pergi dan hanya untuk penduduk asli Singapura. Mereka akan berlayar beberapa hari di perairan yang tak jauh dari lokasi awal mereka.
Konsep berlayar tanpa tujuan ini terinspirasi dari berbagai maskapai di dunia yang melakukan lepas landas dan mendarat di bandara yang sama.
Baca Juga: Maskapai Ini Tawarkan Penerbangan Tanpa Tujuan, Terus Terbangnya ke Mana?
Sebanyak 1.400 penumpang wajib membawa alat pelacak kontak dan melakukan social distancing di mana pun dan kapan pun. Sistem makanan prasmanan pun telah ditiadakan di kapal pesiar ini, untuk salah satu langkah mencegah penyebaran Covid-19.
Selain itu, Dream Cruises pun telah meningkatkan fasilitas medis yang mencakup unit pengujian dan isolasi. Michael Goh, presiden dari Dream Cruises mengatakan kru selalu siap siaga ketika salah seorang penumpang mengalami gejala mirip infeksi Covid-19.
"Para penumpang akan dikembalikan ke kabin dan kapal akan dibersihkan dan disanitasi secara keseluruhan,"ucap Michael.