Suara.com - Model Indonesia yang berkarier di New York, Amerika Serikat, Dylan Sada, dikabarkan meninggal dunia pada Senin (9/11/2020). Adalah sang adik, Dimas Radityo, yang pertama kali memberitakan kabar duka tersebut lewat akun Instagramnya @dimsrads.
Dimas menyebutkan, bahwa perempuan bernama asli Aldila Wulandari tersebut meninggal dunia pada hari ini jam 7 waktu setempat.
"Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya atas segala khilaf dan kesalahan almarhumah dan mohon doa semoga almarhumah wafat dalam keadaan husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran. Aamiin YRA," demikian bunyi kabar tersebut.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab kematian dari wanita 36 tahun tersebut. Namun, di Twitter, nama Dylan Sada menjadi salah satu trending. Banyak warganet bersedih atas kepergian model yang dikebal dengan gaya nyentriknya tersebut.
Untuk kembali mengenang Dylan Sada, berikut beberapa fakta seputar dirinya.
1. Merantau ke Amerika Serikat
Perempuan berusia 36 tahun itu diketahui sudah sejak usia 19 tahun merantau ke Amerika Serikat. Ia sempat tinggal di Brooklyn hingga New Orleans, Louisiana.
2. Berprofesi sebagai model dan fotografer
Selain dikenal sebagai seorang model bergaya nyentrik, Dylan juga mengaku jika dirinya sangat tertarik dengan fotografi. Dilansir dari laman pribadinya, ia menulis, "Baginya, fotografi bukan hanya sekedar gambar tetapi lebih seperti ide, mimpi, dan visi yang menyatu,".
3. Pernah alami kekerasa seksual yang dilakukan ayah kandungnya
Melalui postingan Instagramnya pada Jumat (16/3/2018), secara blak-blakkan ia menceritakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri.
Inilah yang akhirnya menjadi alasan lain untuk dirinya meninggalkan Indonesia di usianya yang masih mudah. Bahkan, kehidupan kelamnya tersebut membuatnya mengalami depresi berat, hingga ia terjerat pada obat-obatan terlarang dan menjadi pecandu alkohol.
Baca Juga: Kabar Duka, Dylan Sada, Model Indonesia yang Menetap di New York Meninggal
"Saya beralih ke alkohol dan narkoba, apapun yang bisa membuat saya merasakan sesuatu. Saya tidak bangga akan hal itu, tapi memang itu yang terjadi. Saya tidak pernah mengerti mengapa orang melihat ke arah saya, saya merasa seperti sedang membodohi semua orang," tulisnya.