Suara.com - Penting untuk mengetahui bagaimana cara mengelola pengeluaran bulanan yang tepat agar kondisi keuangan tetap sehat, apalagi saat ini Indonesia menghadapi resesi akibat dari perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19.
Di Riset Lifepal.co.id menunjukkan bahwa penurunan aktivitas konsumsi di Indonesia memicu terjadi penurunan inflasi hingga berujung pada deflasi berturut-turut selama 3 bulan di tahun 2020.
Di saat yang sama terjadi peningkatan jumlah simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, deposito on call, maupun sertifikat deposito.
Tak tanggung-tanggung, jumlah simpanan masyarakat di bank umum pada Agustus 2020 mencapai di atas Rp 6.500 triliun, atau naik 2,74% dari bulan Juli, lebih tinggi dari persentase kenaikan rata-rata bulanan sejak awal tahun ini yang hanya 0,98%.
Baca Juga: Bisa DP Rumah, 7 Cara Mengelola Gaji Rp 5 Juta bagi Pasutri Tanpa Anak
Di saat bersamaan, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) di kuartal II 2020, laju pertumbuhan pengeluaran dari konsumsi rumah tangga secara year-on-year (YoY) adalah -5,51%. Hal itu pulalah yang berkontribusi terhadap perlambatan pertumbuhan PDB di kuartal II 2020.
Data-data tersebut menunjukkan, di masa pandemi, masyarakat lebih memilih untuk menyimpan uang lebih banyak dan mengurangi konsumsi. Apakah fenomena ini baik bagi kita?
Rajin menabung tentunya baik bagi masa depan Anda, namun mungkin kurang tepat jika kita akhirnya terlalu takut mengeluarkan uang karena pandemi ini. Terutama jika Anda merasa persentase bunga tabungan atau deposito di bank pilihan Anda berkurang.
Lantas, bagaimana cara mengatur pola konsumsi dan mengelola pengeluaran bulanan Anda di masa pandemi agar kondisi keuangan tetap sehat? Simak ulasannya di halaman selanjutnya.
Baca Juga: Bokek Saat Pandemi, 7 Kebiasaan Kecil Ini Bisa Menghemat Uang Anda