Lesu Akibat Pandemi, Ini Kiat Kemenparekraf Dongkrak Wisata Selam

Jum'at, 06 November 2020 | 03:10 WIB
Lesu Akibat Pandemi, Ini Kiat Kemenparekraf Dongkrak Wisata Selam
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama pandemi Covid-19 jumlah wisatawan baik domestik dan mancanegara yang berlibur di Indonesia relatif menurun. Tapi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) punya rahasia dalam mendongkrak wisatawan di tengah pandemi.

Ya, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, &  Environmental Sustainability).

Menurut Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani, bahwa strategi ini disusun dengan bertujuan untuk membangkitkan kembali terhadap wisata selam.

“Panduan CHSE wisata selam ini salah satu strategi yang telah disusun bersama-sama menjadi kesatuan yang penting dalam upaya memberikan rasa aman untuk melakukan wisata selam,” ujar Rizki dalam pernyataannya seperti dikutip dalam laman Kemenparekraf RI, Kamis (5/11/2020).

Baca Juga: Bangkit Pasca Pandemi, Kemenparekraf Akan Optimalkan Pariwisata Domestik

Ilustrasi menyelam. (Shutterstock)

Kemenparekraf/Baparekraf sendiri telah menerbitkan protokol kesehatan di bidang usaha wisata selam sebagai panduan bagi pelaku dan juga wisatawan melakukan aktivitas selam. Penerapan protokol kesehatan ini guna meningkatkan kepercayaan wisatawan.

“Karena kita tahu diving ini sangat banyak berhubungan dengan mulut, jadi droplet itu banyak sekali. Maka dengan panduan ini, bisa menimbulkan rasa aman dan nyaman wisatawan untuk diving,”jelasnya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI), Ricky Soerapoetra, mengaku dampak pandemi Covid-19 membuat pelaku usaha wisata selam di Indonesia hingga kini masih mengalami penurunan jumlah wisatawan.

“Berdasarkan survei per-April 2020 ada 102 usaha yang tidak beroperasi, dan 44 persen pekerja dirumahkan dengan tanggungan, namun saya rasa angka ini akan bertambah atau mungkin sudah bertambah,” kata dia.

Ricky berharap para pelaku usaha wisata selam dapat bangkit dengan melakukan strategi penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE khusus wisata selam dengan disiplin. Sehingga hal ini dapat menimbulkan rasa aman wisatawan untuk kembali melakukan wisata selam.

Baca Juga: Ada Wisata Alam, Jalan Dusun Teratak Butuh Perhatian Pemkab Kuansing

“Kami berharap dengan protokol CHSE ini bisa membuat kenyamanan wisatawan dan semoga Indonesia bisa membuka pintunya untuk wisatawan mancanegara di waktu yang tepat dan kondisi yang tepat,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI