Suara.com - Sepinya pengunjung membuat pengelola musem Mulawarman di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menggelar acara seminar.
Seminar dengan tema Standar Pelayanan Publik Museum ditujukan sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Dilansir ANTARA, Kepala UPTD Museum Mulawarman Tenggarong Joko Rukmono di Samarinda, Kamis, mengatakan seminar tersebut dibuka untuk umum dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
"Jumlah peserta dibatasi 50 orang, dari kalangan instansi pemerintahan, DPRD, maupun mahasiswa," kata dia.
Baca Juga: Pameran Seni, Hikmah di Balik Pandemi: yang Indah dan Baik di Masa Depan
Pihaknya berupaya meningkatkan standar pelayanan para pengunjung sesuai standarisasi pelayanan museum.
Prioritas ke depan, lanjut Joko, meningkatkan kualitas dan kuantitas pramubudaya museum agar mampu mendampingi dan memandu wisatawan lebih baik.
"Saat ini kita baru memiliki dua orang 'guide' (pemandu) budaya di museum. Ke depan, kita tambah jumlah dan kapasitas pemandu budaya ini," ungkap dia.
Apalagi, ujarnya, Museum Mulawarman Tenggarong sering dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara sebab memiliki koleksi benda-benda bersejarah zaman kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Oleh karena itu, kata dia, diperlukan para pemandu budaya di museum yang benar-benar menguasai dan memahami sejarah budaya dan benda-benda peninggalan zaman kerajaan.
Baca Juga: 7 Fakta Cewek Bertato Kupu-kupu di Payudara Tewas Bugil di Kandang Buaya
Dia mengakui beberapa waktu lalu pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi (organisasi perangkat daerah) di lingkup Pemprov Kaltim yang mampu menyelenggarakan diklat bagi pemandu budaya.
"Kita ingin mereka ('guide' budaya, red.) selain memahami betul sejarah kerajaan dan budaya, juga mampu berbahasa asing," kata Joko.
Seminar dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Sofia Rahmi diikuti 50 peserta dari kalangan anggota DPRD, dinas/instansi terkait, akademisi, dan mahasiswa.