6. Penuhi kebutuhan jangka pendek dan panjang dengan gunakan prioritas
Catat Tujuan Jangka Pendek
Cari tahu dan buatlah daftar tujuan-tujuan jangka pendek Anda, beserta dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan tujuan itu.
Jangan lupa pula untuk mencantumkan jangka waktu untuk merealisasikan tujuan tersebut.
Baca Juga: Bokek Saat Pandemi, 7 Kebiasaan Kecil Ini Bisa Menghemat Uang Anda
Anda bisa belajar dari salah satu contoh studi kasus berikut ini:
Seorang berpenghasilan Rp 5 juta per bulan hendak menabung untuk membeli rumah pertamanya yaitu rumah di wilayah Jawa Barat dengan harga Rp 250 juta. Dia pun mendapat penawaran yang cukup menarik, yakni pembayaran DP dan angsuran awalnya adalah Rp 37,5 juta.
Sementara itu tujuan kedua untuk tiga tahun ke depan mengembangkan dana dalam waktu tiga tahun. Dia bercita-cita memiliki tabungan senilai Rp 20 juta di tahun ketiga agar keuangannya tetap terjaga saat dirinya dikaruniai seorang anak.
Dengan total tabungan sejumlah Rp 30 juta di rekening, dan pengeluaran investasi sebesar Rp 500 ribu, beginilah perhitungan investasi yang bisa dilakukan lewat instrumen investasi reksa dana pendapatan tetap dengan asumsi imbal hasil 9% per tahun.
Membayar DP Rumah
Untuk mengumpulkan dana Rp 37,5 juta, dia harus melakukan investasi lump sum sebesar Rp 25 juta ke salah satu instrumen reksa dana pendapatan tetap, dan mengangsur Rp 300 ribu per bulan.
Baca Juga: Tips Keuangan: Cara Efektif Nabung untuk Beli Rumah dalam Jangka Pendek
Memasuki bulan ke 23, dana yang disimpan di reksa dana pendapatan tetap akan berkembang jadi 37.500.000 jika imbal hasil investasi sukses memberikan keuntungan 9% per tahun.
Persiapan Kelahiran Anak
Investasi untuk tujuan ini dilakukan dengan dua termin guna mempercepat prosesnya.
Pertama, dia harus melakukan investasi lump sum sebesar Rp 5 juta, dan mengangsur Rp 200 ribu selama setahun. Besaran Rp 200 ribu dipilih lantaran, dari total pengeluaran investasi sebesar Rp 500 ribu, dia sudah mengalokasikan Rp 300 ribu untuk DP rumah.
Jika imbal hasil dari instrumen investasi yang dipilih sukses memberikan keuntungan 9% per tahun, modal awal yang sebesar Rp 5 juta dan angsuran Rp 200 akan berkembang jadi Rp 7.970.000.
Memasuki tahun kedua, kebutuhan dana untuk DP rumah terbayar. Dia pun bisa menambah angsuran dana sebesar Rp 400 ribu untuk persiapan kelahiran anaknya. Jika imbal hasil 9% per tahun terealisasi, maka di bulan ke-23, dana tersebut sudah terkumpul Rp 20 juta.
Tujuan Jangka Panjang
Jangan pernah lupakan tujuan jangka panjang Anda. Beberapa hal penting yang harus ada dalam bucket list jangka panjang Anda antara lain adalah, pendidikan anak dari SD hingga ke perguruan tinggi, serta dana pensiun.
Lantas bagaimana cara berinvestasi untuk jangka panjang dengan asumsi dalam 3 tahun ke depan tujuan jangka pendek Anda sudah terpenuhi, tapi pengeluaran investasi Anda masih sama yaitu Rp 500 ribu karena tidak ada kenaikan penghasilan?
Sebelum Anda berinvestasi, tentukanlah terlebih dulu “tujuan mana yang jadi prioritas.” Apabila anak pertama Anda sudah lahir, maka biaya pendidikan anaklah yang utama.
Maksimalkan pengeluaran investasi Anda untuk kebutuhan biaya pendidikan terlebih dulu. Setelah penghasilan Anda meningkat, Anda pun sudah bisa untuk menyisihkan uang untuk kebutuhan dana pensiun.
Bila Anda ingin mengetahui berapa kisaran dana pensiun yang dibutuhkan, coba hitung menggunakan kalkulator di bawah ini.
Langkah terakhir yang juga penting Anda lakukan dalam mengelola keuangan keluarga adalah rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Seperti apa? Simak ulasan selengkapnya di halaman selanjutnya.