Bisa DP Rumah, 7 Cara Mengelola Gaji Rp 5 Juta bagi Pasutri Tanpa Anak

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 04 November 2020 | 10:39 WIB
Bisa DP Rumah, 7 Cara Mengelola Gaji Rp 5 Juta bagi Pasutri Tanpa Anak
Ilustrasi suami istri sedang mengelola keuangan untuk memeuhi berbagai kebutuhan rumah tangga. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

5. Hitung kebutuhan uang pertanggungan asuransi Jiwa Anda
Bila Anda sudah memiliki BPJS atau asuransi kesehatan dari perusahaan tempat Anda bekerja, maka milikilah asuransi jiwa untuk memitigasi risiko hilangnya penghasilan bulanan karena ketidakmampuan tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah.

Ketidakmampuan yang dimaksud adalah cacat tetap total dan meninggal dunia.

Dari perhitungan kebutuhan dana darurat per bulan di atas, Anda bisa mengetahui kebutuhan total uang pertanggungan (UP) asuransi jiwa yang semestinya Anda miliki. Lewat perhitungan di kalkulator UP Lifepal, dengan pengeluaran Rp 3,45 juta per bulan maka kebutuhan UP untuk 20 tahun adalah Rp 1,23 miliar.

Sementara itu untuk pembayaran premi yang ideal maksimal 10% dari penghasilan bulanan.

Baca Juga: Bokek Saat Pandemi, 7 Kebiasaan Kecil Ini Bisa Menghemat Uang Anda

Premi sebesar Rp 200 ribu per bulan bagi seorang bergaji Rp 5 juta tentu sudah ideal. Namun apakah UP-nya sudah cukup? Belum tentu.

Jika kebutuhan UP yang ideal adalah Rp 1,2 miliar untuk 20 tahun, maka tidak ada salahnya untuk menurunkan jangka waktu kebutuhan UP menjadi 10 tahun. Berkurangnya UP akan mengurangi jumlah premi yang dibayarkan pula.

Di saat pendapatan per bulan naik, maka asuransi jiwa Anda bisa kembali ditinjau.

Nah untuk mengetahui berapa kisaran uang pertanggungan (UP) asuransi jiwa yang sebaiknya Anda miliki, cobalah hitung melalui kalkulator UP di bawah ini.

Baca Juga: Tips Keuangan: Cara Efektif Nabung untuk Beli Rumah dalam Jangka Pendek

Tips perencanaan keuangan selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah memenuhi kebutuhan jangka pendek dan panjang dengan menggunakan skala prioritas. Seperti apa? Simak ulasan lengkapnya di halaman selanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI