Suara.com - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) belum lama ini menetapkan tiga cagar biosfer baru di Indonesia melalui Sidang ke 32 International Coordinating Council (ICC) Man and the Biosphere (MAB) UNESCO tahun 2020, di Paris, Prancis.
Sidang tersebut juga menetapkan 25 cagar biosfer lainnya dari berbagai belahan dunia seperti Cagar Biosfer Mwali (Komoro), Cagar Biosfer Pegunungan Asterousia (Yunani), dan Cagar Biosfer Panna (India).
Dari 25 cagar biosfer tersebut, ada tiga cagar biosfer baru dari Indonesia yang memiliki luas total 2.237.373,26 hektare yang dikukuhkan oleh sidang ICC MAB.
Ketiganya adalah Cagar Biosfer Bunaken Tangkoko Minahasa (746.412,54 ha), Cagar Biosfer Karimunjawa Jepara Muria (1.236.083,97 ha), dan Cagar Biosfer Merapi Merbabu (254.876,75 ha).
Baca Juga: Mendorong Batik jadi Identitas Fesyen Indonesia
Dengan demikian, kini Indonesia telah memiliki 19 Cagar Biosfer seluas 29.901.729,259 ha yang menjadi bagian dari World Network of Biosphere Reserves (WNBR). Sementara, jumlah Cagar Biosfer di dunia tercatat telah mencapai 714 yang tersebar di 129 negara.
Cagar biosfer sendiri merupakan wilayah asli atau kawasan yang terdiri dari darat, laut, dan pesisir yang dilindungi sebagai tempat konservasi keanekaragaman hayati, dan kehidupan berkelanjutan. Berikut ketiga cagar baru milik Indonesia, seperti dikutip dari laman UNESCO:
1.Cagar Biosfer Bunaken Tangkoko Minahasa (Indonesia)
Cagar Biosfer Bunaken Tangkoko Minahasa di Sulawesi Utara terletak di jantung Segitiga Terumbu Karang Kawasan Indo-Pasifik di Indonesia. Cagar biosfer mencakup total 746.405,92 hektar habitat darat dan laut.
Kawasan tersebut meliputi mozaik sistem ekologi termasuk kawasan pesisir dengan terumbu karang dan lamun, hutan bakau dan pesisir, pulau-pulau, dan ekosistem darat. Cagar biosfer adalah rumah bagi lebih dari 130 spesies mamalia. Wilayah ini memperoleh keuntungan dari produksi kakao, kopi, perikanan, dan ekowisata.
2.Cagar Biosfer Karimunjawa-Jepara-Muria (Indonesia)
Cagar Biosfer Karimunjawa-Jepara-Muria di Jawa Tengah terletak di wilayah pegunungan yang mengelilingi Gunung Muria. Cagar biosfer sangat penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah tengah pulau Jawa.
Baca Juga: Peringatan Hari Batik Nasional di Rumah Batik Palbatu
Cagar Biosfer alam ini juga memiliki berbagai macam ekosistem termasuk pulau-pulau kecil, ekosistem laut, hutan hujan tropis dataran rendah dan pegunungan.
3.Cagar Biosfer Merapi Merbabu Menoreh (Indonesia)
Terletak di Jawa Tengah, di wilayah Indo-Malaya. Cagar biosfer mencakup 254.877 hektar. Ini adalah rumah bagi Taman Nasional Gunung Merapi, Taman Nasional Gunung Merbabu dan Suaka Margasatwa Sermo, setiap situs yang disebutkan sangat penting dalam melindungi berbagai spesies endemik Jawa.