Staycation Jadi Tren Baru Liburan Selama Pandemi Covid-19, Apa Alasannya?

Senin, 02 November 2020 | 19:10 WIB
Staycation Jadi Tren Baru Liburan Selama Pandemi Covid-19, Apa Alasannya?
Ilustrasi Staycation (Unsplash @jxckfoster)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 turut mengubah selera wisatawan dalam memilih liburan. Meski berbagai lokasi wisata telah mulai dibuka, namun penginapan justru menjadi industri yang paling cepat mengalami pertumbuhan. 

Co-Founder & CMO tiket.com Gaery Undarsa mengatakan, bukan hanya hotel yang mengalami peningkatan pesanan. Menurutnya, hal itu lantaran kebanyakan wisatawan saat ini memilih tempat wisata yang lebih pribadi.

"Layanan yang paling laku, cepat recovery sebenarnya hotel atau akomodasi. Tempat partner kita untuk menginap. Bukan cuma hotel sekarang banyak tempat aneh, unik untuk menginap, seperti glamping , villa dan lainnya. Karena di sana ada unsur privat. Orang berusaha agar gak ketemu orang banyak," kata Gaery dalam webinar bersama media, Senin (2/11/2020).

Tren liburan dengan staycation selama wabah virus corona menjadi makin banyak diminati. Sebagai platform dari industri wisata, Gaery melihat hal itu bisa jadi potensi bagus ke depannya. 

Baca Juga: Ratusan Hotel dan Restoran di Badung Diajukan Terima Dana Hibah Pariwisata

Ilustrasi staycation di hotel. (Pixabay/StockSnap)
Ilustrasi staycation di hotel. (Pixabay/StockSnap)

Selain itu, pembelian tiket pesawat juga mulai ada pertumbuhan. Walaupun belum sampai pada angka normal sebelum ada pandemi, kata Gaery. 

"Mungkin recovery Januari tahun depan. Tapi ternyata kuartal tiga kemarin sudah mulai grow. Pesanan untuk hotel, pesawat naik tiga kali lipat. Ada suatu peningkatan yang luar biasa," ujarnya.

Jika kuartal kedua, saat awal pandemi, okupansi turun hingga 10 persen, Gaery mengungkapkan bahwa selama kuartal ketiga mulai terjadi pemulihan hingga 60 persen. 

"Terutama long weekend banyak yang staycation. Memang orang mungkin sudah bosan, butuh refreshing," ujarnya.

Baca Juga: Libur Panjang, 408 Wisatawan di Jawa Barat Reaktif Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI