Ramai Seruan Boikot, Ini 7 Merek Fashion Prancis yang Terkenal di Indonesia

Senin, 02 November 2020 | 10:51 WIB
Ramai Seruan Boikot, Ini 7 Merek Fashion Prancis yang Terkenal di Indonesia
Ilustrasi Chanel (Pixabay/Hans)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini, artis dan presenter Arie Untung memboikot koleksi tas dari brand Prancis yang ia miliki bersama sang istri Fenita Arie.

Bahkan, lelaki yang kini telah berhijrah tersebut menyebut jika tas berharga fantastis itu merupakan barang recehan.

Hal ini dilakukan oleh lelaki 44 tahun tersebut sebagai bentuk kecaman untuk pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina Islam, usai kematian seorang guru bernama Samuel Paty yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad pada para siswanya.

"Kami akan terus bertahan, profesor (merujuk ke Samuel Paty). Kami akan terus berjuang untuk kebebasan, kamu telah jadi wajah perjuangan mempertahankan republik," kata Macron lewat unggahannya di Twitter pada 22 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Fadli Zon Mau Boikot Air Mineral Prancis, Netizen: Kasihan Karyawannya

Bukan cuma Arie Untung, seruan pemboikotan produk mode asal Prancis pun dikeluarkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Kini saya menyerukan kepada bangsa kita, sebagaimana yang telah terjadi di Prancis untuk tak membeli merek-merek Turki, maka saya menyerukan kepada bangsa saya di sini dan mulai sekarang: Jangan perhatikan barang-barang berlabel Prancis, jangan beli barang-barang itu!" katanya.

Nah berikut ada beberapa daftar brand fashion berkelas Prancis yang terkena imbas dari pernyataan kontroversial Marcon yang juga terkenal di Indonesia.

1. Louis Vuitton

Meski dikenal sebagai brand mewah yang diminati oleh para sosialita, rumah mode tersebut, justru lahir dari lelaki miskin dari kaum para pekerja kelas bawah di desa Anchay Prancis Timur.

Baca Juga: Bukan Islamopobia, Presiden Emmanuel Macron Tegaskan Perangi Teroris

Lelaki bernama Louis Vuitton tersebut mendirikan perusahaan itu pada 1854 dengan produk pertamanya koper datar dengan tepian besi dan kayu. Koper ini dilapisi kanvas Trianon abu-abu yang kuat, kedap udara dan tahan air.

Pada 2006-2012, Louis Vuitton secara berturut-turut dinobatkan sebahainbrand paling berharga dan bernilai komersial tinggi di kancah internasional.

2. Dior

Seperti namanya, pendiri rumah mode kelas atas Prancis ini ialah Christian Dior. Lelaki kelahiran Granville, sebuah kota di tepi laut utara Prancis berprofesi sebagai seorang desainer.

Bahkan, di awal kariernya, Dior pernah bekerja di couturier Lucien Lelong dan mendandani para wanita NAZI di masa perang.

Dengan bantuan Marcel Boussac seorang wirausaha Perancis, Dior muncul dengan koleksi terbaru yang menuai kontroversi.

Pada tahun 1947, Dior meluncurkan busana dengan detail bahu kecil, pinggang yang ramping, dan rok tebal. Dimana hal itu bertolak belakang dengan model pada jaman itu yaitu bahu yang empuk dan rok pendek.

Kini, krya Dior tak langsung digemari oleh para wanita, bahkan mendiang putri Diana yang jatuh cinta dengan salah satu koleksi tas rancangan rumah mode tersebut dan menjadikan Dior sebagai brand favoritnya.

3. Yves Saint Laurent

Merek fesyen ini telah berdiri sejak 1961. Yves Saint Laurent atau yang biasa disingkat YSL didirikan bersama mitranya bernama Pierre Berge.

Saat di usianya yang baru menginjak 21 tahun, ia telah mampu mendirikan labelnya sendiri.

Koleksi pertama lelaki kelahidan Oran, Algeria pada 1 Agustus 1936 ini dirilis pada 1962, seperti jaket safari Saharienne, setelan celana le smoking, wardrobe aktris Catherine Deneuve pada film Belle de Jour (1967), koleksi Mondrian 1965, mengakuisisi label Rive Gauche, sampai melebarkan sayap ke ranah global melalui lisensi syal, perhiasan, sepatu, pakaian pria, kosmetik, sampai parfum.

4. Givenchy

Hubert de Givenchy merupakan pendiri rumah mode Givenchy pada tahun 50an ini pertama kali memamerkan karyanya di Paris pada usia 24, karyanya identik dengan rancangan yang glamor.

Koleksi pertamanya yang keluar pada 1952 mencapai 7 juta franc (sekitar 1 juta euro) saat itu.

Nama Givenchy seakan identik dengan dengan Audrey Hepburn, yang memakai rancangannya selama tiga dekade setelah mereka berkolaborasi pada 1963. Givenchy mendandani Hepburn di “Breakfast at Tiffany’s", “Sabrina", “Funny Girl", “Charade", “How to Steal a Million" dan “Bloodline".

Hingga saat ini, merk Givenchy tetap bertabur bintang. Brand ini sering dipakai keluarga Kardashian dan pernah mendapat sambutan meriah di dunia maya saat fashion week di Paris.

5. Celine

Brand satu ini dirilis pada tahun 1945 oleh Celine Vipiana dan suaminya, sebagai cabang perusahaan untuk bisnis sepatu bagi petits pieds d'anges, sebuah label mewah Perancis yang meluaskan bisnis selama tahun 60an.

Kini di bawah kepemimpinan Phoebe Philo, Celine dikenal dengam berbagai koleksi kewahnya, mulai dari alas kaki, tas tangan, dan koleksi pakaian wanita siap pakai dalam couture sportswear yang hampir diminati semua orang.

6. Balenciaga

Rumah mode ini didirikan oeh Cristóbal Balenciaga Eisaguirre atau yang lebih dikenal dengan sebutan Balenciaga. Ia terlahir di kota Getaria, Spanyol pada tanggal 21 Januari 1895.

Balenciaga memiliki reputasi sebagai penjahit pakaian yang tak kenal kompromi dalam penetapan standar dan dikaitkan sebagai "the master of us all" oleh Christian Dior. Ciri khas dari produk Balenciaga ialah bubble skirts and odd, feminine, tetapi masih berbentuk ultra-modern.

7. Chanel

Coco Chanel yang bernama asli Gabriel Bonheur Chanel mendirikan rumah mode bergengsi ini dari sebuah bisnis topi pada 1910. Dengan ide cemerlangnya, Chanel yang lahir dari keluarga miskin mampu menciptakan desain dimana masyarakat tidak pernah terpikir sebelumnya.

Ia membuat topi trim kecil yang cocok digunakan di ruang terbuka. Tidak disangka-sangka ternyata desain itu menjadi hits dan tren mode di seluruh dunia hampir setengah abad lamanya.

Salah satu desain ikonik lainnya dari Chanel ialah bahan tweed yang tertuang dalam steland blazer dan rok. Busana itu diciptakan pada tahun 1920an. Inspirasi membuat tweed muncul saat ia berkunjung ke Skotlandia. Sampai saat ini tweed dan blazer menjadi dua hal yang dipertahankan dalam setiap koleksi label Chanel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI