Suara.com - Bila berkunjung ke Malang, Jawa Timur, travelers harus coba mampir ke Nasi Goreng Resek Kasin. Kata 'resek' sendiri memiliki arti sampah. Tapi tenang, nasi goreng ini sangat enak, lho.
Nasi Goreng Resek Kasin dulunya berjualan di dekat tempat sampah. Itulah mengapa orang-orang banyak menyebutnya "nasi goreng resek" atau nasi goreng sampah.
Hal itu juga yang melatarbelakangi nama Nasi Goreng Resek Kasin hingga kini. Meski namanya tak menggugah selera, jangan salah sangka dulu. Kamu pasti akan tergoda dengan aroma nasi gorengnya.
Aroma nasi goreng sudah tercium meski dari luar tenda. Penggunaan arang untuk memasak menghasilkan aroma sedap dari nasi goreng. Food vlogger Nex Carlos, melalui kanal YouTube miliknya, membagikan kisah tentang nasi goreng sampah ini.

Nasi Goreng Resek Kasin ini hanya menjual menu nasi goreng. Pembeli bisa memilih isian dari nasi gorengnya, mulai dari telur, rempela, ayam suwir, sayam ayam hingga kepala ayam.
Nasi Goreng Resek Kasin berlokasi di Jalan Brigjend Katamso, Malang. Sudah berjualan sejak 1959, Nasi Goreng Resek Kasin tak pernah pindah dan tidak membuka cabang.
Ada alasan unik di baliknya. Ternyata, sang pemilik usaha mengaku tak memiliki resep untuk racikan nasi goreng miliknya. Tak ada pakem takaran untuk nasi goreng yang dimasak di sini.

Meski begitu, hasil nasi goreng yang dihasilkan tak pernah mengecewakan. Kerennya lagi, warung tenda ini bisa memasak 80 porsi sekaligus dalam satu kali masak.
Harga yang ditawarkan juga bisa dibilang cukup murah. Nasi Goreng Resek Kasin dibanderol mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan Rp 20 ribu saja.
Baca Juga: Makan Nasi Goreng Pinggir Jalan, Via Vallen Kembali Dipuji Warganet
Berbeda dari nasi goreng kaki lima pada umumnya, warna Nasi Goreng Resek Kasin tak terlalu gelap. Menurut Carlos, warnanya mirip dengan nasi goreng ala Hongkong, namun tetap menggunakan kecap.