Suara.com - Praktik shalat di Indonesia umumnya menggunakan Mazhab Syafi'i karena mayoritas penduduk muslimnya bermazhab Syafi'i. Ini terjadi karena para ulama penyebar Islam di Indonesia dulunya bermazhab Syafi'i. Berikut penjelasan lengkap tentang rukun shalat, bacaan dan artinya menurut Mazhab Syafi'i.
Apa saja rukun shalat menurut Mazhab Syafi'i?
Pengajar Rumah Fiqih Indonesia (RFI) dalam Bukunya yang berjudul “Dalil Shahih Sifat Shalat Nabi Ala Mazhab Syafi'I, Ustadz Muhammad Ajib menulis seperti dikutip dari laman Umma.id bahwa Mazhab Syafi'i, terdiri atas 3 komponen, yaitu rukun shalat, sunnah ab'adh dan sunnah hai'at.
Rukun shalat artinya sesuatu yang harus dikerjakan ketika shalat. Apabila rukun shalat ini tertinggal maka shalatnya tidak sah. Jadi intinya rukun shalat hukumnya wajib dikerjakan.
Baca Juga: Rukun Shalat Agama Islam Menurut 4 Mazhab
Berikut tata cara dan bacaan shalat menurut Mazhab Syafi’i, dikutip dari Umma:
1. Niat
Diwajibkan ketika niat dalam hati (wajib berbarengan takbiratul ihram) harus menyebutkan 3 poin. Yaitu niat menyengaja salat (Qashdu al-Fi’li), niat fardhu (al-Fardhiyah) dan niat nama shalatnya (at-Ta’yiin). Hal ini berlaku bagi orang yang shalatnya sendirian.
Namun jika kita salat secara berjamaah dan misalnya status kita menjadi makmum maka wajib ditambahkan berniat sebagai makmum (alI’timaam). Artinya point ke 4 harus menyebutkan niat sebagai makmum (makmuman) karena hukumnya wajib.
Misal niat shalat subuh:
Baca Juga: Warga Palestina Ditembaki Gas Air Mata saat Sedang Shalat
Usholli fardha shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala
Artinya: “Aku niat salat fardhu shubuh, dua raka’at, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram merupakan rukun shalat pertama yang dilakukan untuk mengawali serangkain rukun sholat lainnya. Bacaan takbiratul ihram berupa bacaan takbir pertama yang diucapkan ketika memulai sholat. Sebelum mengucap takbiratul ihram inilah niat sholat dilafadzkan.
Bacaan saat melakukan takbiratul ihram, yakni:
(Allaahu akbar)
Artinya: Allah Maha Besar.
3. Berdiri
Setelah melakukan takbiratul ihram, disunnahkan untuk membaca doa iftitah. Bacaan doa iftitah berisi pujian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Berikut bacaannya:
(Alloohu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin)
Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.
4. Membaca Al-Fatihah
Ketika melaksanakan shalat, setiap rakaat wajib membaca surat Al-Fatihah karena merupakan rukun shalat. Namun setelah membaca surat Al-Fatihah disunnahkan untuk membaca surat lainnya dalam Al-Qur’an pada rakaat pertama dan kedua. Pada rokaat ketiga dan keempat cukup membaca surat Al-Fatihah.
bismillhir-ramnir-ram
al-amdu lillhi rabbil-‘lamn
ar-ramnir-ram
mliki yaumid-dn
iyyka na’budu wa iyyka nasta’n
ihdina-iral-mustaqm
irallana an’amta ‘alaihim gairil-magbi ‘alaihim wa la-lln
Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yang menguasai di Hari Pembalasan.
Hanya Egkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
5. Ruku’ (Sunnah membaca Tasbih)
Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, maka rukun sholat yang harus dikerjakan yaitu ruku.
(Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih) 3x
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan segala puji bagiNya.
6. I’tidal/Bangun dari Ruku’
Ketika mengangkat punggungnya dari ruku’, Rasulullah tidak membaca takbir namun membaca “Sami’alloohu liman hamidah”
Artinya: Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya.
Setelah tegak berdiri, melanjutkan dengan membaca:
(Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du)
Artinya: Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu
7. Sujud
Turun sujud dari i’tidal membaca takbir (Allahu akbar), kemudian membaca doa sujud:
(Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih) 3x
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagiNya
8. Duduk antara 2 sujud
Dari sujud kemudian duduk, dengan membaca takbir. Adapun sewaktu duduk ini, bacaannya:
(Robbighfirlii warhamnii wajburnii warzuqnii warfa’nii)
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilah kebutuhanku, berilah aku petunjuk dan tingikanlah aku
9. Duduk Tasyahud Awal
Setiap beralih dari satu gerakan sholat ke gerakan sholat yang lain dengan mengucapkan takbir, kecuali saat berdiri dari ruku.
(Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh)
Artinya: Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
10. Duduk Tasyahud Akhir dan membaca sholawat Nabi
Bacaannya sama dengan tasyahud awal dengan ditambah sholawat Nabi SAW.
(Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.)
Artinya: Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Segala penghormatan, shalawat dan kebaikan-kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
11. Salam
Terakhir adalah bacaan salam, yakni usai tasyahud akhir. Diawali Ketika menoleh ke kanan lalu ke kiri.
(Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh)
Artinya: Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkahNya limpahkan kepada kalian.