Suara.com - Sabai Dieter Morscheck tengah mempersiapkan diri menjalani persalinan anak kedua. Saat ini, aktris blasteran Indonesia-Jerman tersebut telah berada di rumah sakit bersama sang suami, aktor Ringgo Agus Rahman.
Dalam Instastory, Ringgo terlihat mendokumentasikan pengalamannya saat menemani sang istri yang telah memasuki bukaan 1 jelang persalinan normalnya. Ringgo dengan tenang mengantar sang istri ke rumah sakit, menemaninya melakukan pemeriksaan, membeli makanan kesukaan sang istri, hingga memeluknya ketika kontraksi muncul.
"Ooh, romantis suaminya dipeluk-peluk lagi kontraksi gini," ujarnya dalam video.
Terdengar, Sabai pun membalasnya dengan candaan, "Mau dipeluk apa dicakar?"
Baca Juga: Kini Punya 2 Anak, Glenn Alinskie Pastikan Tetap Lebih Banyak di Rumah
Diketahui, ini merupakan persalinan normal Sabai yang pertama, sehingga keduanya masih belum memiliki pengalaman saat menghadapi kontraksi. Persalinan pertamanya, dilakukan dengan operasi caesaer.
"Okeeehhh sudah masuk RS, pembukaan awal. Saya bingung sih belum pernah lahiran normal, saya harus ngapain yak? Hal pertama setelah ganti baju pasien, keinginan bojo adalah makan padang depan RS, pas tadi dia nengok doi langsung nitip, silahkan habiskan bojo," tulis Ringgo.
Ya, hal-hal sederhana yang dilakukan seorang suami ketika istri akan melahirkan, seperti yang Ringgo lakukan, memang sangatlah berarti. Nah, untuk Anda yang bertanya-tanya apa lagi yang harus dilakukan suami saat istri bersiap melalui persalinan, berikut adalah daftarnya, seperti yang dilansir dari What to Expect.
1. Mengetahui kapan datangnya kontraksi asli
Kalian berdua mungkin pernah mengikuti kelas melahirkan, tetapi sebaiknya lakukan peninjauan agar tahu cara membedakan kontraksi yang asli dan yang palsu atau yang disebut Braxton Hicks.
Ingatlah, kontraksi palsu tidak terjadi secara teratur, kontraksi datang dan pergi, dapat berlangsung selama 30 detik atau hingga dua menit dan dapat mereda saat pasangan Anda berpindah posisi.
Baca Juga: Persalinan saat Pandemi, Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie Khawatir Parah
Sedangkan kontraksi asli yang sebenarnya memiliki pola, menjadi lebih kuat, lebih lama, dan lebih dekat seiring berjalannya waktu. Ayah dapat membantu pasangan mengidentifikasi apa yang terjadi sehingga kalian berdua merasa lebih tenang dan lebih terkendali (meskipun kamu harus selalu menghubungi praktisi jika dia sangat kesakitan atau kamu merasa tidak yakin).
2. Bagaimana mengatur waktunya
Saat Anda menghubungi dokter atau bidan, mereka akan menanyakan seberapa sering kontraksi datang. Jadi salah satu cara untuk menawarkan dukungan pasanganmu di awal persalinan adalah dengan membantu mengatur waktu mereka.
Untuk melakukan itu, hitunglah waktu interval antara kontraksi satu ke kontraksi berikutnya. Sebaiknya hubungi dokter jika kontraksi mulai menjadi lebih sering, durasinya lebih lama atau lebih menyakitkan.
3. Tawarkan distraksi
Anda tahu bahwa ini adalah hari yang sangat melelahkan. Tentu, menghabiskan lebih dari 10 jam dalam persalinan bukanlah hal yang aneh bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan. Di sinilah tugas seorang ayah, coba lakukan distraksi seperti mainkan beberapa game, streaming episode komedi situasi atau reality show favorit atau temani berjalan-jalan jika dia mau.
4. Siap dengan hal yang tak terduga
Tidak seorang pun, bahkan dokter kandungan yang paling berpengalaman sekalipun, dapat memprediksi dengan tepat bagaimana persalinan pasanganmu akan berjalan. Misalnya, Anda berdua mungkin telah mendiskusikan persalinan tanpa obat, tetapi banyak hal dapat berubah seiring dengan kemajuan persalinan.
5. Jadilah pembela
Selama persalinan, pasangan mungkin tidak dapat berbicara untuk dirinya sendiri, jadi bersiaplah untuk bersikap tegas atas namanya. Misalnya, berbicara dengan dokter jika kamu atau pasangan tidak nyaman dengan apa yang terjadi. Bersikaplah tegas namun hormat jika ditanya mengapa intervensi dilakukan.
6. Jadi pemandu soraknya yang rendah hati
Jika pasangan ingin menyalakan TV dan mematikannya lima menit kemudian, lakukanlah sambil tertawa. Jika dia ingin Anda membelikannya minuman dingin, langsunglah berjalan. Pujilah usahanya (kecuali jika itu membuatnya gugup) atau bersimpati. Jika dia ingin dipijat, berikan. Jika kakinya dingin, cari kaus kaki dan kenakan ke kakinya. Dan jika dia kepanasan, dinginkan dia dengan waslap lembap menutupi wajah dan tubuhnya.
7. Jangan tersinggung
Anda mungkin merasa bahwa Anda menghalangi dokter dan perawat saat persalinan, dan merasa sedih saat pasangan membentak. Tetapi ketahuilah bahwa Anda memiliki peran penting. Sebaliknya, bernapaslah melalui kontraksi dengannya, usap keningnya dan biarkan dia meremas tangan Anda.
8. Bantu dia saat mulai mengejan
Dukung tubuhnya saat dia mengejan. Gerakan kecil akan membuat pasanganmu terus maju. Anda juga bisa memberinya kabar terbaru, sehingga dia tahu kapan kepala bayi mulai terlihat.
9. Berterimakasihlah padanya
Saat semuanya berakhir dan Anda bisa mulai menggendong bayi, sadari apa yang baru saja dicapai pasangan. Dia berhak mendapatkan pengakuan karena berhasil melewati persalinan, belum lagi melewati sembilan bulan kehamilan.
Tidak perlu merogoh kocek dengan hadiah mahal, hanya luangkan waktu untuk mengatakan terima kasih yang penuh kasih atau hadiah kecil akan berarti baginya.