5 Makanan Ini Biasa Muncul Saat Perayaan Maulid Nabi di Indonesia

Kamis, 29 Oktober 2020 | 10:27 WIB
5 Makanan Ini Biasa Muncul Saat Perayaan Maulid Nabi di Indonesia
Ilustrasi salat/berdoa saat Maulid Nabi. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah, tepatnya pada 29 Oktober 2020 di tahun ini, umat Muslim merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang djuga dikenal sebagai Maulid Nabi.

Seperti hari perayaan lainnya, di Indonesia, Maulid Nabi dirayakan dengan berbagai tradisi yang berbeda di masing-masing daerah. Tentu hal ini tak bisa dipisahkan dari kuliner khas yang mewarnai. Lalu, apa saja makanan khas yang identik dengan perayaan Maulid Nabi di Indonesia? Ini daftarnya.

1. Ketupat sumpil

Ketupat Sumpil, Makanan Khas Maulid Nabi. (Instagram/@saif.anwar.id)
Ketupat Sumpil, Makanan Khas Maulid Nabi. (Instagram/@saif.anwar.id)

Ketupat sumpil adalah salah satu masakan khas Indonesia yang berasal dari Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Biasanya, ketupat ini disajikam bersama parutan kelapa atau serundeng.

Baca Juga: Libur Maulid Nabi, Lalu Lintas di Jakarta Terpantau Lengang

Ketupat sumpil sudah dikenal masyarakat sejak zaman Sunan Kalijaga dan sering disajikan pada tradisi "weh-wehan" yang diselenggarakan pada acara Maulid Nabi. Tradisi "weh-wehan" ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar masyarakat di Kaliwungu.

Ketupat sumpil tidak hanya sekadar makanan, tapi juga memiliki sejumlah makna. Makna tersebut diantaranya adalah bentuk segitiga dari ketupat sumpil melambangkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan hubungan antara sesama manusia.

2. Kuah Beulangong

Kuah Beulangong, Makanan Khas Maulid Nabi. (Instagram/@fitrianisamidan)
Kuah Beulangong, Makanan Khas Maulid Nabi. (Instagram/@fitrianisamidan)

Hidangan khas Aceh satu ini juga bisa kita temui saat peringatan Maulid Nabi. Menu tradisional ini terbuat dari campuran daging, nangka muda, serta beragam rempah yang menggugah selera.

Campuran bahan-bahan tersebut lalu dimasak di beulangong atau belanga, alias kuali besar. Yang memasaknya pun biasanya laki-laki tokoh masyarakat.

Baca Juga: Bacaan Latin Sholawat Nabi Muhammad, Dapat Dibaca saat Maulid Nabi

Selain pada perayaan Maulid Nabi, tradisi memasak kuah belangong lazim dilaksanakan pada kenduri sawah (pesta panen), kenduri bulan Ramadan, pesta perkawinan, menjamu tamu agung, serta hari besar Islam lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI