Peringati Maulid Nabi, Ini Amalan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Kamis, 29 Oktober 2020 | 05:35 WIB
Peringati Maulid Nabi, Ini Amalan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi ibadah saat Maulid Nabi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini 29 Oktober 2020 diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau dikenal dengan Maulid Nabi.

Pada peringatan Maulid Nabi umat islam di Indonesia biasanya akan membaca alquran, berdoa, dan bersalawat untuk Nabi Muhammad SAW.

Mengutip NU Online, Muhammad diyakini lahir Pada 12 Rabiul Awwal di Tahun Gajah atau 570 Masehi.

Di Jazirah Arab, masa sebelum Islam didakwahkan Nabi Muhammad sering disebut sebagai zaman jahiliyah atau masa ketidaktahuan, sesat, atau bodoh.

Baca Juga: Rayakan Maulid Nabi Bid'ah? Begini Tanggapan Quraish Shihab

Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya Lentera Hati (2007), kondisi ini kerap dilekatkan dengan keputusan Allah yang menurunkan rasul terakhirnya di tanah tersebut.

Memperingati hari kelahiran Nabi di Indonesia juga dikenal dengan istilah muludan.

Lalu apa sebaiknya amalan yang dilakukan dalam memperingati maulid Nabi?

Diterangkan Sayid Bakri bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam kitabnya I‘anatuttholibin.

Ibadah yang lazim dilakukan umat islam adalah bersedekah, berbuat baik, berhias diri atau merapihkan diri, dan membersihkan lingkungan rumah maupun desa

Baca Juga: Momentum Mensyiarkan, Ini Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW

Selain itu di masjid atau rumah biasanya umat islam melantunkan salawat, puji-pujian untuk Nabi Muhammad baik dalam bentuk lantunan atau berbentuk penampilan kosidah.

Selama hidupnya, Nabi sendiri dikenal sebagai alquran berjalan atau segala perbuatan, perkataan bahkan sikapnya selalu berbentuk contoh dalam menjalankan perintah allah dan menjauhi larangannya. Nabi Muhammad adalah percontohan terbaik bagi para pengikutnya dalam beribadah.

Adapun amalan yang paling rasullah sukai selama masa hidupnya ialah semua amalan yang tidak berlebih-lebihan dan harus sesuai kemampuan orang tersebut. Jangan sampai dengan alasan beribadah, ia jadi lupa mengistirahatkan tubuhnya, Nabi melarang sikap tersebut.

Selain itu Nabi juga mengungkap amalan yang paling disukai adalah amalan yang dilakukan terus menerus atau istiqomah, tapi tidak juga berlebihan.

"Amalan yang paling disukainya adalah amalan yang dilakukan terus-menerus,” ujar Nabi Muhammad berdasarkan hadist yang diriwayatkan Ahmad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI